Hubungan Allah dengan Ciptaan-Nya dalam Kebudayaan Yahudi
Pendahuluan: Hubungan Allah dengan ciptaan-Nya dalam kebudayaan Yahudi adalah suatu fakta yang terus berubah seiring waktu. Hubungan ini didasarkan pada model hubungan pribadi yang terus-menerus, yang memungkinkan kebudayaan Yahudi untuk terus hidup dan bertahan dalam segala keadaan. Bagian: ① Hubungan Perjanjian: Hubungan Allah dengan para pengikut-Nya dalam kebudayaan Yahudi bukan hanya merupakan ciri religius yang mencolok, tetapi juga memungkinkan kritik terhadap kebudayaan lain dan bahkan kebudayaan tempat bangsa Yahudi hidup dalam penganiayaan. ② Larangan Patung-patung Berhala: Dalam hubungan Perjanjian, Allah melarang penggunaan patung-patung berhala. Hal ini menghindari lokalitas Allah dan melindungi kemurnian-Nya. Larangan ini juga merupakan pengingat bahwa Allah tidak terbatas pada dunia materi. ③ Citra Allah dalam Manusia: Dalam kebudayaan Yahudi, manusia dijadikan menurut citra Allah. Hal ini berbeda dengan kebudayaan lain, di mana dewata-dewata dilihat sebagai manusia dan dapat berinteraksi dengan manusia tanpa perlu dikenali sebagai dewa. Citra Allah dalam agama Yahudi merupakan titik awal transendensi Allah yang hakiki. Kesimpulan: Hubungan Allah dengan ciptaan-Nya dalam kebudayaan Yahudi memiliki karakteristik yang unik dan memungkinkan kebudayaan Yahudi untuk tetap hidup dan berkembang. Larangan terhadap patung-patung berhala dan citra Allah dalam manusia adalah contoh-contoh penting dari hubungan ini.