Mengapa Celana Hamdan yang Dipotong oleh Tukang Jahit Tidak Tepat?
Dalam cerita di atas, Hamdan pergi ke tukang jahit untuk memotong celana yang terlalu panjang. Dia memberi tahu tukang jahit bahwa celana tersebut harus dipotong sepanjang 2 jengkal tangan. Namun, ketika Hamdan mengambil celana tersebut keesokan harinya, dia menemukan bahwa celana tersebut justru menjadi terlalu pendek. Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu alasan mengapa celana Hamdan menjadi tidak tepat setelah dipotong adalah karena penggunaan satuan pengukuran yang tidak baku. Dalam cerita ini, Hamdan menggunakan satuan pengukuran yang tidak baku yaitu "jengkal tangan". Satuan ini mungkin tidak konsisten atau tidak akurat, karena setiap orang memiliki ukuran jengkal tangan yang berbeda. Jika tukang jahit tidak memiliki ukuran jengkal tangan yang sama dengan Hamdan, maka hasil potongan celana tidak akan sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu, penggunaan satuan pengukuran yang tidak baku juga dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam hasil potongan celana. Jika tukang jahit tidak memiliki pengalaman atau pemahaman yang baik tentang satuan pengukuran yang tidak baku, maka kemungkinan besar dia akan mengukur dengan tidak akurat. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam panjang potongan celana, seperti yang terjadi pada celana Hamdan yang menjadi terlalu pendek. Untuk menghindari kesalahan dalam pengukuran, penting untuk menggunakan satuan pengukuran yang baku dan konsisten. Satuan pengukuran baku seperti sentimeter atau meter lebih mudah dipahami dan diukur dengan akurat oleh semua orang. Dalam kasus ini, jika Hamdan menggunakan satuan pengukuran yang baku seperti sentimeter, kemungkinan besar hasil potongan celana akan lebih tepat dan sesuai dengan yang diinginkan. Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan satuan pengukuran yang baku sangat penting untuk memastikan akurasi dan konsistensi dalam pengukuran. Dalam kasus potongan celana Hamdan, penggunaan satuan pengukuran yang tidak baku menyebabkan ketidakakuratan dan ketidaksesuaian dengan yang diinginkan. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menggunakan satuan pengukuran yang baku dan konsisten dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam pengukuran pakaian seperti celana.