Mengapa Mengikuti Yesus Membutuhkan Pengorbanan yang Besar?
Dalam kitab Lukas 14:25-36, Yesus mengajarkan tentang pentingnya pengorbanan bagi mereka yang ingin mengikutinya. Ayat-ayat ini menyoroti betapa seriusnya Yesus dalam memanggil pengikut-Nya dan menekankan bahwa mengikuti-Nya membutuhkan pengorbanan yang besar. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi mengapa mengikuti Yesus membutuhkan pengorbanan yang besar dan bagaimana hal ini berhubungan dengan kehidupan kita saat ini. Pertama-tama, mengikuti Yesus membutuhkan pengorbanan yang besar karena Dia menuntut prioritas yang tinggi. Dalam ayat 26, Yesus mengatakan, "Jika ada orang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci ayahnya dan ibunya, isterinya dan anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki dan perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." Yesus tidak bermaksud agar kita membenci keluarga kita secara harfiah, tetapi Dia ingin kita memprioritaskan hubungan kita dengan-Nya di atas segalanya. Mengikuti Yesus berarti kita harus siap untuk mengorbankan hubungan dan kenyamanan kita yang paling dekat dengan kita, jika itu menghalangi kita untuk sepenuhnya mengikutinya. Selain itu, mengikuti Yesus membutuhkan pengorbanan yang besar karena Dia menuntut komitmen yang total. Dalam ayat 27, Yesus mengatakan, "Dan barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." Salib adalah simbol penderitaan dan kematian, dan Yesus mengajarkan bahwa kita harus siap untuk mengorbankan hidup kita sepenuhnya untuk mengikutinya. Mengikuti Yesus bukanlah sesuatu yang bisa kita lakukan dengan setengah hati atau hanya pada waktu-waktu tertentu. Ia membutuhkan komitmen yang total dari kita, di mana kita siap untuk menghadapi tantangan dan kesulitan yang mungkin timbul dalam perjalanan kita sebagai pengikut-Nya. Selanjutnya, mengikuti Yesus membutuhkan pengorbanan yang besar karena Dia menuntut perubahan yang radikal. Dalam ayat 33, Yesus mengatakan, "Demikian juga setiap orang di antara kamu yang tidak melepaskan segala miliknya, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." Yesus ingin kita melepaskan segala kepemilikan dan ambisi kita yang egois, dan hidup dengan tangan terbuka untuk melayani dan memberkati orang lain. Mengikuti Yesus berarti kita harus siap untuk mengubah cara pandang dan nilai-nilai kita, dan hidup dengan fokus yang lebih besar pada kehendak-Nya daripada keinginan kita sendiri. Dalam kesimpulan, mengikuti Yesus membutuhkan pengorbanan yang besar karena Dia menuntut prioritas yang tinggi, komitmen yang total, dan perubahan yang radikal. Meskipun pengorbanan ini mungkin sulit dan menantang, mengikuti Yesus juga membawa kehidupan yang penuh makna dan tujuan. Dalam dunia yang serba egois dan materialistik ini, mengikuti Yesus adalah panggilan untuk hidup yang lebih tinggi dan lebih bermakna. Mari kita bersedia mengorbankan segalanya untuk mengikutinya, karena hanya dalam-Nya kita akan menemukan kehidupan yang sejati dan kebahagiaan yang abadi.