Proses Pembentukan Undang-Undang Dasar Indonesia Sebelum Kemerdekaan
Sebelum Indonesia merdeka, terdapat Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) yang bertugas untuk merancang Undang-Undang Dasar (UUD). Pada sidang keduanya pada tanggal 10-16 Juli 1945, BPUPK membahas rancangan UUD secara khusus. Setelah menyelesaikan tugasnya pada 7 Agustus 1945, BPUPK dibubarkan dan digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI memiliki beberapa tugas, di antaranya adalah meresmikan Pembukaan (Preambul), mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak pemerintah pendudukan militer Jepang kepada bangsa Indonesia, serta mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah ketatanegaraan bagi Negara Indonesia. Dengan demikian, PPKI melanjutkan pekerjaan yang telah dirintis oleh BPUPK. Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI menggelar sidang pertamanya. Salah satu agenda sidang tersebut adalah menetapkan dan mengesahkan rancangan UUD. Proses pengesahan UUD berlangsung singkat, hanya kurang lebih dua jam. Hal ini dikarenakan rancangan UUD telah dirumuskan sebelumnya oleh BPUPK dan semangat persatuan dan kesatuan untuk segera membentuk undang-undang dasar. Para anggota sidang dengan cermat dan teliti membahas rancangan UUD dalam suasana rasa kekeluargaan, saling menghargai, dan penuh tanggung jawab demi persatuan dan kesatuan. Dengan demikian, proses pembentukan Undang-Undang Dasar Indonesia sebelum kemerdekaan melibatkan BPUPK dan PPKI. BPUPK merancang UUD dan PPKI melanjutkan pekerjaan tersebut serta mengesahkan rancangan UUD dalam sidang pertamanya. Proses pengesahan UUD berlangsung singkat karena rancangan UUD telah dirumuskan sebelumnya dan didukung oleh semangat persatuan dan kesatuan.