Sekepal Surga di Mulutku **
** Aroma cokelat yang harum menusuk hidungku, mengundangku untuk mendekat. Sekepal cokelat pekat, dibungkus kertas emas, tergeletak di atas meja. Aku meraihnya, hati berdebar. Sentuhan lembut kertas itu terasa di jariku, seperti sutra yang halus. Aku membuka bungkusnya, dan aroma cokelat semakin kuat, memabukkan. Sekepal cokelat itu, seperti surga kecil di tanganku. Warna cokelat tua, berkilat mengilap, menggoda mataku. Aku menggigitnya perlahan, dan rasa manisnya langsung meledak di mulutku. Cokelat itu meleleh lembut di lidahku, meninggalkan rasa pahit yang nikmat di tenggorokanku. Setiap gigitan, seperti perjalanan ke negeri dongeng. Rasa manisnya membuatku tersenyum, pahitnya membuatku merenung. Cokelat itu, seperti teman setia yang selalu ada untukku, menemani hari-hariku yang cerah maupun mendung. Aku menikmati setiap gigitannya, merasakan kenikmatan yang sederhana, namun begitu dalam. Cokelat itu, lebih dari sekadar makanan, ia adalah sebuah pengalaman, sebuah kenangan, sebuah rasa bahagia yang tak terlupakan.