Analisis dan Refleksi Asesmen Pembelajaran Formatif pada Materi Sistem Ekskresi Manusi
Asesmen pembelajaran formatif merupakan salah satu alat yang penting dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), saya mengobservasi penggunaan lembar kerja peserta didik pada materi sistem ekskresi manusia. Lembar kerja ini meminta peserta didik untuk menyebutkan fungsi ginjal, hati, kulit, paru-paru, bagian-bagiannya dengan melampirkan gambar, proses yang terjadi pada bagian organnya, fungsi organnya, mekanismenya, dan penyakit yang berkaitan dengan organnya. Dalam tulisan ini, saya akan menganalisis dan merefleksikan asesmen tersebut, serta menjelaskan kesesuaian asesmen dengan tahapan perkembangan peserta didik, karakteristik lingkungan, dan kemampuan peserta didik. Selain itu, saya juga akan mengkaji bagaimana asesmen ini memberi ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik atas proses pembelajaran. Asesmen pembelajaran formatif pada materi sistem ekskresi manusia ini memiliki beberapa kelebihan yang sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik. Pertama, lembar kerja ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menggambarkan dan menjelaskan fungsi dan proses yang terjadi pada bagian-bagian sistem ekskresi manusia. Hal ini sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif peserta didik yang berada pada tahap operasional konkret, di mana mereka mampu berpikir secara logis dan konkrit tentang konsep-konsep yang terkait dengan sistem ekskresi manusia. Selain itu, asesmen ini juga sesuai dengan karakteristik lingkungan di mana pembelajaran dilakukan. Dalam lingkungan kelas yang diobservasi, peserta didik memiliki akses terhadap sumber daya yang memadai, seperti buku teks dan internet, yang dapat mereka gunakan untuk mencari informasi tambahan tentang sistem ekskresi manusia. Dengan adanya lembar kerja ini, peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dari sumber daya tersebut ke dalam tulisan mereka. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan literasi yang penting dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, asesmen ini juga memberi ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik atas proses pembelajaran. Dalam lembar kerja ini, terdapat kolom khusus yang meminta peserta didik untuk menuliskan pendapat mereka tentang asesmen tersebut. Dengan adanya kolom ini, peserta didik dapat mengungkapkan pemahaman mereka tentang materi yang telah dipelajari, serta memberikan saran atau masukan untuk perbaikan pembelajaran di masa depan. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk menjadi subjek aktif dalam proses pembelajaran, bukan hanya sebagai objek yang menerima penilaian. Namun, meskipun asesmen ini memiliki banyak kelebihan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Pertama, perlu dipastikan bahwa lembar kerja ini dirancang dengan jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik. Hal ini penting agar peserta didik dapat mengisi lembar kerja dengan benar dan sesuai dengan instruksi yang diberikan. Selain itu, perlu juga diperhatikan bahwa asesmen ini tidak hanya berfokus pada pengetahuan faktual, tetapi juga pada pemahaman konsep yang lebih dalam. Oleh karena itu, perlu ada pertimbangan dalam penilaian, apakah hanya berdasarkan jawaban yang benar atau juga melibatkan pemahaman konsep yang lebih mendalam. Secara keseluruhan, asesmen pembelajaran formatif pada materi sistem ekskresi manusia ini merupakan alat yang efektif dalam proses pembelajaran. Dengan memperhatikan tahapan perkembangan peserta didik, karakteristik lingkungan, dan memberikan ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik, asesmen ini dapat membantu peserta didik dalam memahami dan mengap