Menjembatani Kesalahpahaman: Peran Wali Kelas dalam Mengatasi Keluhan Peserta Didik **
Sebagai wali kelas, kita memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif bagi peserta didik. Ketika peserta didik mengeluhkan cara mengajar seorang guru, tugas kita bukan hanya sekedar mendengarkan, tetapi juga mencari solusi yang tepat. Pertama, penting untuk memahami bahwa setiap guru memiliki gaya mengajar yang berbeda. Mungkin saja, cara mengajar guru senior tersebut memang tidak sesuai dengan gaya belajar sebagian peserta didik. Namun, bukan berarti cara mengajarnya salah. Oleh karena itu, langkah pertama yang sebaiknya dilakukan adalah mengajak peserta didik untuk memahami pola pengajaran yang dilakukan guru tersebut. Kita dapat membantu mereka untuk melihat sisi positif dari cara mengajar guru tersebut, seperti mungkin guru tersebut lebih menekankan pada proses berpikir kritis dan pemecahan masalah. Jika setelah memahami, peserta didik masih merasa kesulitan, maka langkah selanjutnya adalah mengkomunikasikan permasalahan tersebut melalui kepala sekolah agar disampaikan kepada guru yang bersangkutan. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa guru tersebut mengetahui keluhan peserta didik dan dapat mencari solusi bersama. Penting untuk diingat bahwa mengkritik secara langsung cara mengajar guru tersebut meskipun senior adalah tindakan yang tidak tepat. Hal ini dapat menimbulkan konflik dan merusak hubungan antar guru. Demikian pula, meminta peserta didik agar menyampaikannya secara langsung kepada guru bersangkutan juga tidak dianjurkan**. Peserta didik mungkin merasa takut atau tidak nyaman untuk menyampaikan keluhan mereka secara langsung kepada guru senior. Sebagai wali kelas, kita memiliki tanggung jawab untuk menjadi jembatan antara peserta didik dan guru. Dengan memahami permasalahan, mencari solusi yang tepat, dan berkomunikasi dengan bijak, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan mendukung proses pembelajaran yang efektif.