Optimizing Exposure Factors in Radiography: The Impact of kVp, mA, and Time
Dalam radiografi, penting bagi radiografer untuk memilih faktor eksposur yang tepat untuk menghasilkan gambar dengan kualitas diagnostik yang sesuai. Faktor-faktor ini menentukan jumlah dan kualitas sinar-X yang mempengaruhi dosis pasien dan jumlah radiasi yang diterima oleh penerima gambar. Beberapa faktor yang dapat dimanipulasi oleh radiografer termasuk tegangan tabung (kVp), arus tabung (mA), dan waktu (s). Peraturan Radiasi Ionisasi (Medical Exposure) (IR(ME)R) 2000 menyatakan bahwa paparan medis harus menjaga dosis pasien sekecil mungkin (ALARP). Oleh karena itu, sangat penting bagi radiografer untuk mengoptimalkan pemilihan faktor eksposur untuk menghasilkan radiografi berkualitas yang sesuai sambil tetap mematuhi prinsip ALARP. Meningkatkan kVp mengurangi penyerapan dalam materi, yang pada gilirannya mengurangi penyerapan diferensial dan meningkatkan penyebaran ke depan; secara keseluruhan ini mengurangi kontras radiografi. Peningkatan kVp mengakibatkan peningkatan dosis pasien secara keseluruhan; namun, hubungan ini tidak linear. Meningkatkan mA (dan s) meningkatkan intensitas sinar; ini dapat mengurangi noise gambar dan meningkatkan kontras radiografi, namun dosis meningkat secara proporsional dengan mAs. Selain itu, waktu harus cukup singkat untuk meminimalkan ketidaktajaman gambar, dan dalam peralatan sinar-X modern, mA dan waktu biasanya dipilih bersamaan di panel kontrol (mAs). Sebuah 'aturan praktis' yang sudah lama berlaku mengatakan bahwa meningkatkan kVp sebesar 10 sambil membagi waktu menjadi dua memberikan kualitas gambar perseptual yang serupa dengan eksposur asli. 'Aturan' ini cenderung diterapkan dalam situasi di mana radiografer perlu membuat keputusan klinis segera karena kemungkinan gerakan pasien. Dalam keadaan seperti ini, radiografer akan mengurangi waktu menjadi setengahnya dan meningkatkan kVp sebesar 10. Sebagai contoh, jika radiografer mengatur eksposur dengan kVp 70 dan mAs 4, maka setelah 'aturan' diterapkan, faktor akuisisi ini akan berubah menjadi kVp 80 dan mAs 2, di mana waktu akan berkurang menjadi setengahnya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika mA dan s diatur secara independen, maka radiografer hanya akan membagi s menjadi dua ketika meningkatkan kVp sebesar 10. Meskipun telah dilakukan pencarian literatur intensif, tidak ditemukan penelitian mengenai 'aturan' ini yang menunjukkan bahwa aturan ini belum pernah diuji secara formal; selain itu, aturan ini muncul sekitar 30-40 tahun yang lalu pada era film. Namun demikian, aturan ini masih disebutkan dalam program Sarjana Sains (BSc) Radiografi Diagnostik dan masih diterapkan dalam pengaturan klinis. Dalam penelitian lebih lanjut, penting untuk menguji validitas dan efektivitas dari 'aturan praktis' ini dalam konteks radiografi modern. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh kVp, mA, dan waktu terhadap kualitas gambar dan dosis pasien, radiografer dapat mengoptimalkan faktor eksposur dengan lebih baik untuk menghasilkan radiografi yang berkualitas tinggi sambil tetap memperhatikan prinsip ALARP.