Peran Abdulkadir Wijoyoatmojo dalam Perundingan Renville
Pada Perundingan Renville, Belanda diwakili oleh R. Abdulkadir Wijoyoatmojo. Fakta ini menunjukkan bahwa Belanda mengakui kemampuan diplomat Indonesia dalam perundingan tersebut. Abdulkadir Wijoyoatmojo bukanlah warga negara Belanda, melainkan seorang diplomat Belanda yang handal. Keberadaannya sebagai perwakilan Belanda dalam perundingan ini menunjukkan bahwa Belanda tidak memiliki diplomat ulung yang mampu mewakili aspirasinya. Selain itu, peran Abdulkadir Wijoyoatmojo dalam Perundingan Renville juga mencerminkan strategi politik divide et impera yang dilakukan oleh Belanda. Dalam perundingan ini, Belanda menggunakan taktik untuk memecah belah dan memperlemah posisi Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil perundingan yang memberikan keuntungan lebih kepada Belanda, seperti pengakuan terhadap kedaulatan Belanda di beberapa wilayah. Namun, meskipun Belanda menggunakan strategi politik divide et impera, peran Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai diplomat Indonesia berhasil mempertahankan beberapa hak dan kepentingan Indonesia dalam perundingan ini. Meskipun hasil perundingan ini tidak sepenuhnya menguntungkan bagi Indonesia, keberadaan Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai perwakilan Indonesia tetap menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan diplomatik yang diakui oleh Belanda. Dalam kesimpulan, peran Abdulkadir Wijoyoatmojo dalam Perundingan Renville menunjukkan bahwa Belanda mengakui kemampuan diplomat Indonesia. Meskipun Belanda menggunakan strategi politik divide et impera, keberadaan Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai perwakilan Indonesia berhasil mempertahankan beberapa hak dan kepentingan Indonesia.