Mengapa Atom Sulfur Lebih Stabil Dibandingkan dengan Atom Kalsium? **
Atom sulfur dan kalsium memiliki konfigurasi elektron yang berbeda, yang memengaruhi stabilitasnya. Atom sulfur memiliki konfigurasi elektron $(Ar)3s^23p^4$, sedangkan atom kalsium memiliki konfigurasi elektron $(Ar)4s^2$. Perbedaan utama terletak pada konfigurasi elektron terluarnya. Atom sulfur memiliki 6 elektron valensi, sedangkan atom kalsium hanya memiliki 2 elektron valensi. Konfigurasi elektron terluar atom sulfur lebih stabil karena lebih dekat untuk mencapai aturan oktet. Aturan oktet menyatakan bahwa atom cenderung memiliki 8 elektron di kulit terluarnya untuk mencapai stabilitas. Atom sulfur hanya membutuhkan 2 elektron lagi untuk mencapai aturan oktet, sedangkan atom kalsium membutuhkan 6 elektron lagi. Selain itu, atom sulfur memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom lain. Ikatan kovalen melibatkan pemakaian bersama elektron, yang membantu atom sulfur mencapai stabilitas. Atom kalsium, di sisi lain, cenderung membentuk ikatan ionik, yang melibatkan transfer elektron. Kesimpulannya, atom sulfur lebih stabil dibandingkan dengan atom kalsium karena konfigurasi elektron terluarnya lebih dekat untuk mencapai aturan oktet dan kemampuannya untuk membentuk ikatan kovalen. Hal ini membuat atom sulfur lebih mudah bereaksi dan membentuk senyawa yang stabil. Penting untuk diingat bahwa stabilitas atom adalah konsep relatif.** Meskipun atom sulfur lebih stabil dibandingkan dengan atom kalsium, keduanya masih dapat bereaksi dan membentuk senyawa.