Peran dan Fungsi 7 Pokok Pikiran Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dalam Perkembangan Organisasi
Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terkemuka di Indonesia, memiliki landasan ideologis yang kokoh, yaitu Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. Tujuh Pokok Pikiran Muqaddimah ini menjadi panduan bagi setiap gerak langkah organisasi, mewarnai setiap aktivitas, dan membentuk karakter kader-kadernya. Keberadaan tujuh poin fundamental ini menjadi krusial dalam memahami peran Muhammadiyah di tengah masyarakat, bangsa, dan dunia.
Keyakinan Mendasar: Meneguhkan Tauhid dalam Bermuhammadiyah
Pokok Pikiran pertama Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah menegaskan tentang keyakinan yang menjadi fondasi gerakan ini, yaitu "Hidup manusia harus berdasar tauhid, yaitu mengesakan Allah, tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun juga." Prinsip tauhid ini menjadi pondasi bagi setiap amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah. Setiap anggota Muhammadiyah dituntut untuk menjadikan tauhid sebagai landasan dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam beribadah, bermasyarakat, maupun dalam berorganisasi.
Memahami dan Mengamalkan Ajaran Islam: Sumber Inspirasi Gerakan
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dengan tegas menyatakan bahwa sumber ajaran Islam adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Poin kedua ini menekankan pentingnya memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara komprehensif. Muhammadiyah berkomitmen untuk terus menggali khazanah ilmu pengetahuan Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui berbagai kegiatan dakwah, pendidikan, dan sosial, Muhammadiyah berupaya mewujudkan nilai-nilai luhur Islam dalam bingkai modernitas.
Mewujudkan Masyarakat Islam yang Sebenarnya: Cita-cita Luhur Muhammadiyah
Pokok Pikiran ketiga Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah menggarisbawahi tujuan utama gerakan ini, yaitu "Usaha Muhammadiyah adalah dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya." Muhammadiyah berjuang untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai Islam. Hal ini diwujudkan melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat, advokasi, dan upaya-upaya konkret lainnya.
Beramal dan Berjuang untuk Kemanusiaan: Semangat Al-Ma'un
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dengan jelas menyatakan bahwa " Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang aqidah, akhlaq, ibadah, dan mu’amalat duniawiyah." Melalui amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial, Muhammadiyah hadir untuk memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia, tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan. Semangat al-Ma'un menjadi inspirasi bagi Muhammadiyah untuk terus berkhidmat dan berbagi kepada sesama.
Kemandirian dan Kebebasan Organisasi: Menjaga Ruh Perjuangan
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah menegaskan bahwa organisasi ini "bekerja sendiri dengan cara sendiri." Prinsip ini mencerminkan semangat kemandirian dan kebebasan Muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi. Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan partai politik manapun dan tetap menjaga jarak dari kepentingan politik praktis. Kemandirian ini memungkinkan Muhammadiyah untuk fokus pada khittah perjuangannya, yaitu dakwah amar ma'ruf nahi munkar.
Sikap Terbuka dan Toleran: Menghargai Keberbedaan
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah menekankan pentingnya "bersifat adil serta koreksi diri, berlapang dada, dan toleran." Prinsip ini menjadi landasan bagi Muhammadiyah dalam membangun hubungan dengan berbagai pihak. Muhammadiyah senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, keterbukaan, dan saling menghormati. Dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa, Muhammadiyah aktif membangun dialog dan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat.
Menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar: Tanggung Jawab Sosial Keagamaan
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dengan tegas menyatakan bahwa "Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah tanah air tumpah darah Indonesia, untuk bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil, makmur, dan diridhoi Allah Subhanahu wa Ta’ala." Muhammadiyah memiliki tanggung jawab moral untuk senantiasa menyuarakan kebenaran dan keadilan. Melalui berbagai platform, Muhammadiyah aktif mengkritisi kebijakan pemerintah yang dirasa tidak pro rakyat dan menyuarakan aspirasi masyarakat.
Tujuh Pokok Pikiran Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah komitmen ideologis yang menggerakkan setiap denyut nadi organisasi. Ketujuh poin ini menjadi ruh dan spirit bagi Muhammadiyah dalam menjalankan peran kebangsaan dan kemanusiaan. Melalui berbagai program dan amal usaha, Muhammadiyah terus bergerak, menebar manfaat, dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara.