Metode Penentuan Cadangan Kerugian Piutang
Ada dua metode umum yang digunakan dalam menentukan cadangan kerugian piutang, yaitu Pendekatan Rugi Laba (Income statement Approach) dan Pendekatan Aktiva (Asset Approach). Kedua metode ini memiliki perbedaan dalam cara menghitung dan menentukan cadangan kerugian piutang. Pendekatan Rugi Laba (Income statement Approach) menitikberatkan pada laporan rugi laba, sehingga kerugian piutang merupakan elemen biaya dalam hubungannya dengan penjualan. Dalam metode ini, persentase kerugian piutang (% KP) dihitung dengan rumus: $$\% KP=\frac {TPTT-TFDK}{PK}\times 100\%$$ Keterangan: - $TPTT$ adalah taksiran piutang tidak tertagih. - $TFDK$ adalah taksiran piutang dihapus tetap; dibawa kembali. - $PK$ adalah penjualan kredit. Pendekatan Aktiva (Asset Approach) menitikberatkan pada aktiva piutang, sehingga cadangan kerugian piutang dihitung berdasarkan selisih antara nilai piutang yang diharapkan dan nilai piutang yang sebenarnya. Dalam metode ini, cadangan kerugian piutang dihitung dengan rumus: $$Cadangan\ Kerugian\ Piutang = (Nilai\ Piutang\ yang\ Diharapkan - Nilai\ Piutang\ yang\ Sebenarnya) \times Persentase\ Kerugian\ Piutang$$ Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pendekatan Rugi Laba lebih mudah dihitung dan lebih mudah dipahami, namun dapat menghasilkan cadangan kerugian piutang yang tidak realistis jika terjadi fluktuasi besar dalam penjualan kredit. Sementara itu, Pendekatan Aktiva lebih realistis dalam menggambarkan kerugian piutang, namun memerlukan informasi yang lebih lengkap tentang aktiva piutang. Dalam praktiknya, pilihan metode penentuan cadangan kerugian piutang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan kondisi pasar. Penting bagi perusahaan untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan tersebut.