Sejarah Makam Bung Karno di Blitar: Awalnya Bernama Taman Bahagi
Makam Bung Karno di Blitar, yang sekarang dikenal sebagai Makam Bung Karno (MBK), memiliki sejarah yang menarik. Awalnya, tempat peristirahatan terakhir Bung Karno ini bernama "Taman Bahagia". Sejarah MBK di Kelurahan Bendogerit, Sananwetan Kota Blitar ini dimulai pada tahun 1950, ketika Bung Karno melakukan kunjungan pertamanya ke Blitar. Dalam kunjungan tersebut, Bung Karno berpidato di Alun-Alun Blitar dan menyampaikan perlunya dibangun Taman Makam Pahlawan (TMP). Lokasi khusus untuk para pahlawan yang gugur dan jenazahnya tersebar di berbagai tempat. Melalui musyawarah bersama antara Bapak Darmadi Bupati Pemerintah Kabupaten Blitar, Bapak Supardi Wali Kota Blitar, serta para sesepuh Blitar, rencana pembangunan TMP disepakati dengan menggunakan sebagian tanah yayasan perkumpulan kematian "Mardi Mulyo" di Karang Mulyo Bendogerit Blitar. Kelak, setelah terwujud, lokasi pemakaman itu dinamakan "Taman Bahagia". Namun, ketika Bung Karno wafat pada tanggal 21 Juni 1970, pemakaman di Taman Bahagia ini sebenarnya tidak disetujui oleh pihak keluarga. Keluarga ingin mematuhi pesan Bung Karno agar setelah wafat ingin dimakamkan di bawah pohon yang rindang di Blitar. Namun, atas keputusan Presiden Soeharto, Bung Karno dimakamkan di Taman Bahagia dengan alasan untuk disandingkan dengan ibundanya. Pada saat pemakaman, tampak pemandangan ratusan ribu rakyat yang ingin merangsek mendekat, melihat, dan menyentuh peti jenazah Bung Karno. Bahkan, militer harus mengambil langkah-langkah keamanan yang ekstra ketat. Pada 22 Juni 1970, jenazah Bung Karno tiba di Pangkalan Udara Abdulrahman Saleh Malang dan upacara militer pemakaman dilakukan dengan cepat. Meskipun pemakaman Bung Karno di Blitar tidak sesuai dengan keinginan keluarga, makam ini menjadi tempat ziarah yang penting bagi banyak orang. Banyak pejabat menyebut bahwa seseorang belum menjadi orang Indonesia sejati jika belum berziarah ke Makam Bung Karno. Dengan sejarah yang kaya dan pentingnya tempat ini bagi masyarakat Indonesia, Makam Bung Karno di Blitar tetap menjadi tempat yang patut dikunjungi dan dihormati.