Asal Usul Desa Tlasih
Pendahuluan: Pangeran Mangkunegara, seorang penguasa dengan wilayah jajahan yang luas, termasuk Ponorogo bagian Utara. Suatu hari, saat menghadiri sidang, Bupati Ponorogo membawa putrinya yang masih kecil. Pangeran Mangkunegara tertarik dengan kecantikan putri Bupati dan berencana untuk menikahinya saat ia dewasa. Sidang antara Pangeran Mangkunegara dan Bupati Ponorogo: Dalam sidang tersebut, Pangeran Mangkunegara memuji kecantikan putri Bupati Ponorogo. Bupati dengan bangga menyebut namanya, Ayu. Pangeran Mangkunegara menyatakan keinginannya untuk menikahi Ayu saat ia dewasa. Meskipun Bupati merasa bahwa putrinya masih terlalu muda, ia setuju dengan permintaan Pangeran Mangkunegara karena ia juga mengakui kecantikan putrinya. Putri Bupati tumbuh menjadi gadis cantik yang menarik perhatian semua orang: Waktu berlalu dengan cepat, dan tanpa disadari, Ayu telah berusia 18 tahun. Parasnya semakin cantik dan menarik perhatian semua orang di sekitarnya. Kecantikan Ayu menjadi pembicaraan hangat di Ponorogo, dan banyak yang terpesona oleh pesonanya yang memikat. Patih Bupati Ponorogo juga tertarik dengan kecantikan putri Bupati dan berusaha mendapatkannya: Namun, tidak hanya Pangeran Mangkunegara yang tertarik dengan kecantikan Ayu. Patih Bupati Ponorogo, Patih Nantang Yuda, juga terpesona oleh pesona Ayu. Ia merasa bahwa Ayu harus menjadi miliknya dan berusaha mencari jalan agar Ayu tertarik padanya. Namun, Bupati Ponorogo tidak mengetahui niat jahat Patih Nantang Yuda. Kesimpulan: Asal usul Desa Tlasih terkait erat dengan pernikahan antara Pangeran Mangkunegara dan putri Bupati Ponorogo yang cantik, Ayu. Meskipun ada upaya dari Patih Nantang Yuda untuk mendapatkan Ayu, cerita ini menggambarkan bagaimana kecantikan dan pesona seorang gadis dapat mempengaruhi takdir dan asal usul sebuah desa.