Pentingnya Persatuan dan Kesatuan dalam Kehidupan Sosial
Dalam kehidupan masyarakat, terdapat beragam adat istiadat, agama, dan bahasa yang berbeda. Namun, keberagaman ini seharusnya tidak memecah belah warga negara, melainkan justru mendorong mereka untuk mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam pergaulan di masyarakat, setiap warga negara harus menjaga diri dari perilaku eksklusivisme yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Semangat persatuan dan kesatuan tercermin dalam terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu kemerdekaan. Kita sepakat untuk menjadi satu negara merdeka. Pengalaman masa lalu memberikan kesadaran bahwa kita akan menjadi bangsa yang besar dan kuat jika bersatu. Perilaku yang mencerminkan cinta terhadap persatuan dan kesatuan harus tampak dalam kehidupan sehari-hari. "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh" merupakan ungkapan yang menyatakan betapa besar arti persatuan dan kesatuan. Dengan bersatu, kita tidak hanya lebih kuat dalam menghadapi masalah, tetapi juga mampu menyelesaikan persoalan yang tidak dapat kita selesaikan sendiri. Kehidupan sosial yang harmonis dan tentram hanya dapat dicapai melalui kerja sama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan. Keluarga yang utuh terbentuk karena adanya kerja sama antar anggota keluarga untuk bersatu dalam mewujudkan keharmonisan. Hubungan dan ikatan keluarga akan terjalin utuh apabila kita semua menjadi bagian tak terpisahkan di dalamnya. Kelompok yang menjunjung persatuan dan kesatuan akan menciptakan rasa aman, tentram, dan damai. Sebaliknya, jika tidak ada lagi rasa persatuan, akan terjadi pertengkaran dan tidak akan ada kedamaian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menghargai perbedaan, serta bekerja sama dalam menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sosial. Setelah membaca uraian ini, diskusikan bersama kelompok Anda tentang pentingnya keharmonisan dalam kehidupan keluarga. Sajikan hasil diskusi Anda di depan kelas untuk ditanggapi oleh kelompok lainnya.