Perkembangan Penentu Kebijakan di Tingkat Nasional Kementerian Kesehatan RI
Sejak berdirinya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), penentu kebijakan di tingkat nasional telah mengalami perkembangan yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah perkembangan penentu kebijakan di Kemenkes RI dan pentingnya peran mereka dalam mengatur kebijakan kesehatan di Indonesia. Pada awalnya, penentu kebijakan di Kemenkes RI terdiri dari sejumlah pejabat tinggi yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan terkait kebijakan kesehatan. Namun, seiring berjalannya waktu, struktur penentu kebijakan ini mengalami perubahan yang signifikan. Pada tahun 1999, Kemenkes RI membentuk Badan Penyusunan Kebijakan Kesehatan (BPKK) yang bertugas merumuskan kebijakan kesehatan nasional. BPKK terdiri dari sejumlah ahli kesehatan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam bidang kesehatan. Perkembangan berikutnya terjadi pada tahun 2004, ketika Kemenkes RI membentuk Badan Penyusunan Kebijakan Kesehatan Nasional (BPKKN). BPKKN bertugas mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kebijakan kesehatan di tingkat nasional. Badan ini terdiri dari perwakilan dari berbagai lembaga terkait, termasuk lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta. Dengan adanya BPKKN, penentu kebijakan di Kemenkes RI menjadi lebih inklusif dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan. Pada tahun 2010, Kemenkes RI mengalami perubahan struktural yang signifikan dengan pembentukan Direktorat Jenderal Penyusunan Kebijakan Kesehatan (Ditjen PKK). Ditjen PKK bertanggung jawab atas penyusunan kebijakan kesehatan nasional dan pengawasan implementasinya. Direktorat ini terdiri dari sejumlah direktorat yang fokus pada bidang-bidang kesehatan tertentu, seperti kesehatan masyarakat, kesehatan ibu dan anak, dan kesehatan lingkungan. Perkembangan terbaru dalam penentu kebijakan di Kemenkes RI terjadi pada tahun 2019, ketika Kementerian Kesehatan membentuk Badan Penyusunan Kebijakan Kesehatan Nasional (BPKKN) yang baru. BPKKN yang baru ini bertugas merumuskan kebijakan kesehatan nasional yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan dan tantangan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Dalam kesimpulan, perkembangan penentu kebijakan di Kemenkes RI telah mengalami perubahan yang signifikan sejak berdirinya. Dari struktur yang awalnya terdiri dari pejabat tinggi, penentu kebijakan di Kemenkes RI kini melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan. Perkembangan ini mencerminkan pentingnya peran penentu kebijakan dalam mengatur kebijakan kesehatan di Indonesia.