Menguatkan Peran Partai Politik dalam Pemerintahan: Solusi untuk Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat
Pemilu di Indonesia sering kali menjadi ajang kompetisi antar partai politik untuk menghimpun suara rakyat. Namun, fenomena pencalonan elit melalui jalur independen semakin marak, seperti terlihat dalam pilkada serentak 2018 dengan 69 calon yang maju tanpa melalui jalur partai. Selain itu, kasus kotak kosong yang menang dalam pemilihan walikota Makassar 2018 menunjukkan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. Fenomena ini dapat terjadi karena beberapa faktor, termasuk kurangnya transparansi dalam proses pemilihan, serta kurangnya edukasi politik bagi masyarakat. Selain itu, partai politik sering kali lebih fokus pada kepentingan politik jangka pendek daripada visi jangka panjang untuk masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa solusi dapat diterapkan. Pertama, pemerintah dan partai politik perlu meningkatkan transparansi dalam proses pemilihan, termasuk dengan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memahami mekanisme pemilihan. Kedua, edukasi politik perlu ditingkatkan melalui program-program yang melibatkan masyarakat, seperti seminar, diskusi publik, dan kampanye melalui media sosial. Selain itu, partai politik perlu mengubah fokus mereka dari kepentingan politik jangka pendek menjadi visi jangka panjang yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat peran partai politik dalam pengambilan keputusan politik, serta memastikan bahwa calon-calon yang dipilih benar-benar mewakili aspirasi masyarakat. Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, diharapkan peran partai politik dalam pemerintahan dapat diperkuat, sehingga masyarakat dapat kembali percaya dan berpartisipasi aktif dalam proses politik. Referensi: Universitas Terbuka.