Bacaan yang Dimatikan dalam Waqof
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bacaan yang dimatikan dalam waqof. Waqof adalah istilah dalam ilmu tajwid yang mengacu pada berhentinya bacaan pada akhir ayat atau pada tempat-tempat tertentu dalam Al-Quran. Ketika ada huruf berharokat fathah bertemu dengan wawu atau ya'mati setelahnya, terdapat aturan khusus mengenai bacaan yang harus dimatikan. Pada saat waqof, jika huruf berharokat fathah bertemu dengan wawu atau ya'mati setelahnya, maka huruf hijaiyah yang dimatikan adalah huruf yang berada setelah wawu atau ya'mati tersebut. Ini berarti bahwa huruf tersebut tidak diucapkan dengan suara yang jelas, tetapi hanya dihentikan dengan suara yang lemah atau tidak diucapkan sama sekali. Contoh bacaan yang dimatikan dalam waqof adalah pada ayat Al-Quran Surah Al-Fatihah ayat 7: "Ihdinaa ash-shiraathal mustaqiim". Pada kata "ash-shiraathal", huruf berharokat fathah bertemu dengan wawu setelahnya. Oleh karena itu, huruf hijaiyah yang dimatikan adalah huruf "tha" yang berada setelah wawu tersebut. Sehingga bacaan yang benar adalah "ash-shiraathal" dengan huruf "tha" yang dimatikan. Hal ini penting untuk dipahami agar kita dapat membaca Al-Quran dengan benar dan sesuai dengan aturan tajwid. Dengan memahami bacaan yang dimatikan dalam waqof, kita dapat menghormati dan menghargai keindahan dan kekayaan bacaan Al-Quran. Dalam kesimpulan, bacaan yang dimatikan dalam waqof terjadi ketika huruf berharokat fathah bertemu dengan wawu atau ya'mati setelahnya. Huruf hijaiyah yang dimatikan adalah huruf yang berada setelah wawu atau ya'mati tersebut. Memahami aturan ini penting untuk membaca Al-Quran dengan benar dan sesuai dengan tajwid. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dalam mempelajari dan menghafal Al-Quran.