Perbedaan Penelitian Hukum Normatif dan Empiris** **
1. Pendahuluan Penelitian hukum merupakan metode yang digunakan untuk memahami dan menganalisis fenomena hukum. Ada dua jenis utama penelitian hukum, yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris. Keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatan dan tujuan. 2. Penelitian Hukum Normatif - Penelitian hukum normatif berfokus pada analisis konsep-konsep hukum dan teori-teori yang mendasarinya. Pendekatan ini lebih bersifat teoretis dan bertujuan untuk memahami prinsip-prinsip dasar hukum. - Contoh bahan hukum dalam penelitian ini bisa berupa undang-undang, peraturan pemerintah, dan yurisprudensi yang digunakan untuk menganalisis norma-norma hukum. 3. Penelitian Hukum Empiris - Sebaliknya, penelitian hukum empiris berfokus pada pengumpulan datata-fakta yang dapat diamati. Pendekatan ini lebih bersifat kuantitatif dan bertujuan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian dengan data nyata. - Contoh bahan hukum dalam penelitian ini bisa berupa statistik kejahatan, laporan polisi, dan data survei tentang persepsi masyarakat terhadap hukum. 4. Jenis Data dalam Penelitian Hukum - Dalam penelitian hukum, jenis data yang digunakan bisa berupa data kualitatif atau kuantitatif. Data kualitatif mencakup wawancara, observasi, dan analisis teks, sedangkan data kuantitatif mencakup survei, eksperimen, dan analisis statistik. 5. Contoh Bahan Hukum - Untuk penelitian hukum normatif, bahan hukum yang digunakan mungkin termasuk, undang-undang, dan peraturan yang relevan dengan topik penelitian. - Untuk penelitian hukum empiris, bahan hukum yang digunakan mungkin termasuk data dari lembaga statistik, laporan kepolisian, dan hasil survei yang berkaitan dengan fenomena hukum yang diteliti. 6. Kesimpulan - Memahami perbedaan antara penelitian hukum normatif dan empiris penting untuk menentukan metode yang tepat dalam penelitian hukum. Penelitian normatif memberikan landasan teoretis, sementara penelitian empiris menyediakan data konkret untuk analisis. Rumusan Masalah Penelitian Hukum Normatif: 1. Bagaimana konsep keadilan dalam hukum pidana diatur dalam undang-undang? 2. Apa peran yurisprudensi dalam pembentukan norma hukum pidana? Rumusan Masalah Penelitian Hukum Empiris: 1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kejahatan di kota metropolitan? 2. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap efektivitas sistem peradilan pidana? Kesimpulan:** Penelitian hukum normatif dan empiris memiliki peran penting dalam memahami dan menganalisis fenomena hukum. Dengan memahami perbedaan antara kedua jenis penelitian ini, peneliti dapat memilih metode yang paling sesuai untuk mencapai tujuan penelitiannya.