Rias Berjuang Bangkit **
Matahari sore menerobos jendela ruang UKS, menerangi wajah pucat Ria yang terbaring lemah di ranjang. Detak jantungnya masih berdebar kencang, sisa-sisa ketakutan dari pingsannya di teater JKT48 masih terasa. Shani, sang kakak, duduk di sampingnya, tangannya menggenggam erat tangan Ria. "Ria, kamu sudah merasa lebih baik?" tanya Shani lembut, suaranya sedikit bergetar. Ria mengerang pelan, matanya masih terpejam. "Kak, kepala Ria masih pusing," lirihnya. Shani mengusap lembut rambut Ria. "Tenang, Ria. Kakak di sini. Kamu harus istirahat dulu." Beberapa jam berlalu, Ria masih belum sepenuhnya pulih. Badannya terasa lemas, kakinya gemetar, dan kepalanya masih berputar. Dia merasa sangat lemah, hampir tidak mampu untuk bangun. "Kak, Ria mau ke toilet," bisik Ria, suaranya nyaris tak terdengar. Shani langsung membantu Ria bangun. "Ayo, kakak bantu." Dengan susah payah, Ria berdiri. Kakinya terasa seperti jelly, hampir tak mampu menopang tubuhnya. Shani menopang tubuh Ria, melangkah perlahan menuju toilet. "Ria, kamu kuat?" tanya Shani, matanya penuh kekhawatiran. Ria mengangguk lemah. "Ria kuat, Kak. Ria mau cepat sembuh." Shani tersenyum, berusaha menyembunyikan kekhawatirannya. "Iya, Ria. Kamu harus cepat sembuh. Kakak selalu ada untukmu." Di dalam toilet, Ria menatap bayangannya di cermin. Wajahnya pucat, matanya sayu. Dia merasa sangat lemah, tapi dia harus kuat. Dia harus kembali ke panggung, kembali bernyanyi dan menari bersama teman-temannya. "Ria, kamu harus semangat!" gumamnya dalam hati. "Kamu bisa melewati ini." Shani menunggu di luar toilet, matanya tak lepas dari pintu. Dia sangat khawatir dengan kondisi Ria. Dia berharap Ria bisa segera pulih dan kembali bersemangat. "Ria, kamu sudah selesai?" tanya Shani. Ria keluar dari toilet, wajahnya sedikit lebih cerah. "Sudah, Kak. Ria sudah merasa lebih baik." Shani tersenyum lega. "Syukurlah. Sekarang kita kembali ke ruang UKS, ya." Shani membantu Ria kembali ke ranjang. Ria memejamkan mata, berusaha untuk beristirahat. Dia tahu, dia harus cepat pulih. Dia punya mimpi yang ingin dia raih, dan dia tidak akan menyerah begitu saja. Wawasan:** Kisah ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi kesulitan, semangat dan tekad yang kuat dapat membantu seseorang untuk bangkit kembali. Ria, meskipun dalam kondisi lemah, tetap bertekad untuk sembuh dan kembali ke panggung. Kisah ini juga menunjukkan pentingnya dukungan keluarga dan teman dalam menghadapi masa-masa sulit. Shani, sebagai kakak, selalu ada untuk Ria, memberikan dukungan dan semangat yang dibutuhkannya.