Ria, Si Penjahat Lucu JKT48 **
** Ria, gadis ceria dengan senyum yang menular, terkenal dengan tingkahnya yang usil. Hari ini, ia berencana mengerjai seluruh member JKT48. Ide ini muncul begitu saja, seperti kilatan petir di tengah langit cerah. Ria yakin, ini akan menjadi lelucon paling epic dalam sejarah JKT48. Namun, Ria bukanlah seorang penjahat sejati. Ia hanya ingin berbagi tawa dan keceriaan. Maka, ia pun menceritakan rencananya kepada Shani, kakaknya yang selalu mendukungnya, dan sahabat-sahabatnya: Gracia, Feni, Sisca, dan Anin. "Kalian harus bantu aku, ya!" pinta Ria dengan mata berbinar. "Ini akan jadi lelucon paling seru!" Shani, dengan bijaknya, mengingatkan Ria untuk tidak berlebihan. "Jangan sampai kamu melukai perasaan siapa pun, ya," pesan Shani. Gracia, Feni, Sisca, dan Anin pun setuju untuk membantu Ria. Mereka berjanji akan menjaga agar lelucon Ria tetap dalam batas wajar dan tidak menyakiti siapa pun. Dengan dukungan penuh dari sahabat-sahabatnya, Ria pun mulai menjalankan rencananya. Ia menyiapkan berbagai macam prank yang lucu dan menggelikan. Ria yakin, seluruh member JKT48 akan terhibur dengan leluconnya. Namun, Ria lupa satu hal: bahwa lelucon, meskipun lucu, bisa menyakiti perasaan orang lain. Ia terlalu fokus pada kesenangannya sendiri, sehingga tidak menyadari dampak dari perbuatannya. Saat lelucon Ria mulai terkuak, suasana di JKT48 menjadi tegang. Beberapa member merasa tersinggung, sementara yang lain hanya bisa menggelengkan kepala. Ria, yang tadinya merasa bangga dengan rencananya, kini merasa menyesal. "Maafkan aku," ucap Ria dengan suara bergetar. "Aku tidak bermaksud menyakiti kalian." Shani, Gracia, Feni, Sisca, dan Anin pun menghibur Ria. Mereka mengingatkan Ria bahwa kesalahan adalah bagian dari hidup, dan yang terpenting adalah belajar dari kesalahan tersebut. Ria pun berjanji untuk tidak mengulangi kesalahannya. Ia belajar bahwa lelucon haruslah diiringi dengan rasa hormat dan pengertian. Ria juga belajar bahwa persahabatan dan keluarga adalah harta yang tak ternilai, dan harus selalu dijaga. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Ria. Ia menyadari bahwa kesenangannya tidak boleh mengorbankan perasaan orang lain. Ria pun bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik, yang selalu menghargai dan menghormati orang lain.