Kehendak Allah SWT dan Persatuan Umat
Allah SWT memiliki kehendak yang sempurna dan tidak dapat disangkal. Dalam kehendak-Nya, Allah SWT menghendaki agar umat Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan umat Nabi Muhammad SAW menjadi satu umat saja. Namun, hal ini tidak terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Meskipun demikian, terdapat hikmah yang dapat diambil dari kehendak Allah SWT ini. Salah satu hikmah yang dapat kita ambil adalah pentingnya menjaga keharmonisan dalam mengelola bumi ini. Allah SWT menciptakan manusia dengan nasib yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa setiap manusia memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi ini. Dalam keberagaman ini, manusia perlu bekerja sama dan saling melengkapi untuk mencapai kebaikan bersama. Selain itu, kehendak Allah SWT ini juga mengajarkan kepada kita tentang kehidupan yang penuh dengan takdir. Setiap manusia memiliki takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Namun, bukan berarti manusia hanya pasrah dan tidak memiliki peran dalam mengendalikan hidupnya. Manusia tetap memiliki kebebasan untuk berusaha dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Dalam menjalani hidup ini, manusia perlu mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan yang diambilnya. Dalam kesimpulan, kehendak Allah SWT untuk menyatukan umat Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan umat Nabi Muhammad SAW menjadi satu umat saja tidak terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Namun, dari kehendak ini terdapat hikmah yang dapat kita ambil. Kita perlu menjaga keharmonisan dalam mengelola bumi ini, menghargai keberagaman manusia, dan mengambil inisiatif dalam menjalani hidup ini. Semua ini merupakan bagian dari rencana Allah SWT yang sempurna dan tidak dapat disangkal.