Menjelajahi Etika Kebahagiaan: Pandangan Martha Nussbaum **
Martha Nussbaum, seorang filsuf terkemuka, menawarkan perspektif yang menarik tentang etika melalui lensa "kebahagiaan manusia". Ia berpendapat bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya tentang perasaan senang, tetapi juga tentang kemampuan untuk hidup dengan baik dan mencapai potensi penuh kita sebagai manusia. Nussbaum mengkritik pandangan tradisional tentang kebahagiaan yang berfokus pada kesenangan dan kepuasan pribadi. Ia berpendapat bahwa kebahagiaan sejati membutuhkan pengembangan kemampuan manusia yang beragam, seperti kemampuan untuk berpikir kritis, berimajinasi, merasakan empati, dan berpartisipasi dalam kehidupan politik. Ia mengusulkan konsep "kemampuan" (capabilities) sebagai dasar etika. Kemampuan adalah kemampuan dasar yang diperlukan untuk hidup dengan baik, seperti kesehatan, pendidikan, kebebasan, dan partisipasi dalam kehidupan politik. Nussbaum berpendapat bahwa setiap individu berhak untuk mengembangkan kemampuan ini, dan bahwa masyarakat memiliki kewajiban untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan hal tersebut. Pandangan Nussbaum memiliki implikasi penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Ia mendorong kita untuk tidak hanya mengejar kesenangan pribadi, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan kita dan berpartisipasi dalam masyarakat. Ia juga mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya tentang apa yang kita rasakan, tetapi juga tentang apa yang kita lakukan dan bagaimana kita hidup. Kesimpulan:** Etika Nussbaum menawarkan perspektif yang menyegarkan tentang kebahagiaan. Ia mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya tentang perasaan senang, tetapi juga tentang hidup dengan baik dan mencapai potensi penuh kita sebagai manusia. Pandangannya mendorong kita untuk mengembangkan kemampuan kita, berpartisipasi dalam masyarakat, dan menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua orang.