Bayangan di Kamar Bayi\x0a\x0a**

Anggel dan Gian, pasangan muda yang baru saja dikaruniai seorang bayi laki-laki, tengah menikmati kebahagiaan menjadi orang tua. Rumah mereka dipenuhi dengan tawa dan tangis si kecil yang mereka beri nama Rayan. Namun, kebahagiaan itu perlahan terusik oleh serangkaian kejadian aneh yang terjadi di kamar bayi Rayan.

Malam pertama Rayan tidur di kamarnya, Anggel terbangun karena mendengar suara aneh. Suara seperti desisan pelan, seperti angin yang berbisik di telinganya. Dia mengira itu hanya bayangannya, namun suara itu kembali terdengar beberapa kali di malam berikutnya. Gian, yang awalnya menganggap Anggel terlalu sensitif, mulai merasakan keanehan juga. Dia sering terbangun di tengah malam dan melihat bayangan samar di dekat boks bayi.

Kejadian aneh lainnya mulai terjadi. Mainan Rayan yang diletakkan di atas meja, tiba-tiba berjatuhan ke lantai. Lampu kamar bayi berkedip-kedip sendiri, padahal saklarnya tidak disentuh. Anggel dan Gian mulai merasa takut. Mereka mencoba mencari penjelasan logis, namun tak kunjung menemukan jawaban.

Suatu malam, Anggel terbangun karena mendengar tangisan Rayan. Dia bergegas ke kamar bayi, namun mendapati Rayan tertidur pulas. Anggel melihat bayangan samar di dekat boks bayi, seperti sosok seorang wanita berambut panjang. Rasa takut mencengkeram hatinya. Dia berteriak memanggil Gian, namun Gian tidak mendengarnya.

Keesokan harinya, Anggel menceritakan kejadian itu kepada Gian. Gian, yang awalnya ragu, akhirnya percaya bahwa ada sesuatu yang aneh di kamar bayi mereka. Mereka memutuskan untuk memanggil seorang paranormal untuk menyelidiki.

Paranormal itu menjelaskan bahwa di rumah mereka ada entitas yang terikat dengan kamar bayi. Entinya itu adalah roh seorang wanita yang meninggal saat melahirkan di rumah tersebut puluhan tahun yang lalu. Roh itu merasa terikat dengan bayi dan ingin menjaganya.

Paranormal itu memberikan beberapa saran untuk menenangkan roh tersebut, seperti meletakkan bunga di dekat boks bayi dan membaca doa setiap malam. Anggel dan Gian mengikuti saran itu dengan penuh harap.

Beberapa hari kemudian, kejadian aneh di kamar bayi mulai berkurang. Anggel dan Gian merasa lega dan kembali menikmati kebahagiaan menjadi orang tua. Mereka menyadari bahwa meskipun ada hal-hal yang tidak dapat dijelaskan, cinta dan kasih sayang mereka kepada Rayan mampu mengatasi segala ketakutan.