Pelukan Hangat di Tengah Badai Bully **
Matahari sore menyinari halaman sekolah, namun suasana hati Lia dan Sila mendung. Keduanya, adik dari Shani, Gracia, dan Feni JKT48, tengah menjadi sasaran bully di sekolah. Tawa mengejek dan cibiran pedas menusuk telinga mereka. "Lia, Sila, kalian berdua jelek banget! Kalian gak pantas jadi adiknya JKT48!" teriak salah seorang anak, sambil mendorong Lia hingga terjatuh. Air mata Lia dan Sila bercucuran. Mereka meringkuk di sudut, tak berdaya menghadapi serangan verbal dan fisik yang terus menerus. Untungnya, bodyguard yang mengawasi mereka melihat kejadian itu. Dengan sigap, ia melaporkan kejadian tersebut kepada Shani, Gracia, dan Feni. "Kak, Lia dan Sila lagi dibully!" teriak bodyguard melalui telepon. Mendengar kabar itu, hati ketiga kakak mereka langsung remuk. Mereka langsung menghubungi bodyguard dan memerintahkannya untuk membawa Lia dan Sila ke Theater JKT48. Tak lama kemudian, Lia dan Sila tiba di Theater JKT48. Ketiga kakak mereka langsung berhamburan menyambut mereka. "Lia, Sila, kenapa tangan kalian memar?" tanya Shani dengan suara bergetar. Lia dan Sila hanya bisa terisak, tak mampu berkata-kata. "Kalian tenang ya, kami akan melindungi kalian," ujar Gracia sambil memeluk erat Lia dan Sila. Feni pun ikut memeluk mereka, memberikan rasa aman dan kasih sayang. "Kalian adalah adik kami, dan kami akan selalu ada untuk kalian," kata Feni lembut. Di tengah badai bully yang menerpa, Lia dan Sila merasakan pelukan hangat dari kakak-kakaknya. Pelukan yang penuh kasih sayang, yang membuat mereka merasa aman dan terlindungi. Pesan:** Kisah Lia dan Sila mengingatkan kita bahwa bullying adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk pada korban. Namun, dengan dukungan keluarga dan orang-orang terdekat, kita dapat melewati masa-masa sulit dan menemukan kekuatan untuk bangkit kembali.