Menghitung Rasio Likuiditas: Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio
Untuk menghitung rasio likuiditas, kita perlu menghitung current ratio, quick ratio, dan cash ratio berdasarkan data yang diberikan. Rasio-rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 1. Current Ratio: Rumus: $Current\quad Ratio=\frac {Aset\quad Lancar}{Hutang\quad Lancar}$ Aset lancar terdiri dari kas, piutang dagang, piutang lain-lain, persediaan, dan perlengkapan. Hutang lancar terdiri dari hutang dagang. Dengan data yang diberikan: Kas: Rp. 50.000.000, Piutang dagang: Rp. 100.000.000, Piutang lain-lain: Rp. 2.000.000, Persediaan: Rp. 75.000.000, Perlengkapan: Rp. 5.000.000, Hutang lancar: Rp. 50.000.000. Maka, $Current\quad Ratio=\frac {Rp. 137.000.000}{Rp. 50.000.000} = 2.74$ 2. Quick Ratio: Rumus: $Quick\quad Ratio=\frac {Aset\quad Lancar\quad -\quad Persediaan}{Hutang\quad Lancar}$ Dengan data yang diberikan: Kas: Rp. 50.000.000, Piutang dagang: Rp. 100.000.000, Piutang lain-lain: Rp. 2.000.000, Persediaan: Rp. 75.000.000, Hutang lancar: Rp. 50.000.000. Maka, $Quick\quad Ratio=\frac {Rp. 137.000.000 - Rp. 75.000.000}{Rp. 50.000.000} = 1.64$ 3. Cash Ratio: Rumus: $Cash\quad Ratio=\frac {Kas}{Hutang\quad Lancar}$ Dengan data yang diberikan: Kas: Rp. 50.000.000, Hutang lancar: Rp. 50.000.000. Maka, $Cash\quad Ratio=\frac {Rp. 50.000.000}{Rp. 50.000.000} = 1$ Dari perhitungan di atas, kita dapat melihat bahwa perusahaan memiliki rasio likuiditas yang cukup baik. Current ratio sebesar 2.74 menunjukkan bahwa aset lancar perusahaan lebih dari dua kali lipat dari hutang lancarnya. Quick ratio sebesar 1.64 menunjukkan bahwa aset lancar tanpa persediaan masih lebih dari satu kali lipat dari hutang lancarnya. Cash ratio sebesar 1 menunjukkan bahwa kas perusahaan sama dengan lancarnya. Rasio-rasio ini memberikan gambaran yang positif tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun, perlu diingat bahwa rasio likuiditas hanya satu aspek dari kesehatan keuangan perusahaan. Analisis yang lebih komprehensif diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang kondisi keuangan perusahaan.