Perkembangan Pembangunan Pusat-Pusat Pemerintahan di Baghdad
Baghdad, sebagai pusat kota dan pusat metropolitan, telah mengalami perkembangan pembangunan yang signifikan. Kota ini terletak di sebelah timur Sungai Tigris dan berjarak 60 km dari Baghdad. Dalam perkembangannya, kota ini telah mengalami pembangunan pusat-pusat pemerintahan yang strategis. Salah satu pusat pemerintahan yang penting di Baghdad adalah Kota Karkh. Kota ini dibangun oleh Khalifah AI-Mansur dengan tujuan menjadi kota bayangan bagi pemerintahan. Khalifah AI-Mansur memindahkan pusat pemerintahan dari Baghdad ke Karkh karena sebagai pusat pemerintahan, Baghdad sudah penuh dengan berbagai kegiatan. Kota Karkh memiliki perkantoran, rumah pegawai istana, rumah sakit, pasar, dan taman. Selain Kota Karkh, ada juga Kota Anhar yang dibangun oleh Baja Persia yang bergelar Heraklius. Kota ini kemudian direnovasi dan diganti namanya menjadi Hasyimiyah oleh Abul Abbas as-Saffah. Meski ibu kota Abbasiyah dipindahkan ke Baghdad, Hasyimiyah tetap menjadi salah satu pusat peradaban Islam Abbasiyah dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan pembangunan pusat-pusat pemerintahan tidak hanya terjadi di Baghdad, tetapi juga di kota-kota lain seperti Samara. Kota Samara juga menjadi pusat pemerintahan yang penting di masa itu. Perkembangan pembangunan pusat-pusat pemerintahan di Baghdad dan kota-kota lainnya merupakan bukti dari kemajuan Abbasiyah dalam membangun infrastruktur dan memperluas wilayah kekuasaannya. Pembangunan ini juga berdampak positif terhadap perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan di masa itu. Kesimpulan: Perkembangan pembangunan pusat-pusat pemerintahan di Baghdad dan kota-kota lainnya merupakan bagian penting dari sejarah Abbasiyah. Pembangunan ini tidak hanya mencakup infrastruktur fisik, tetapi juga berdampak positif terhadap perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dengan adanya pusat-pusat pemerintahan yang strategis, Abbasiyah dapat mengatur pemerintahan dengan lebih efektif dan memperluas wilayah kekuasaannya.