Pendidikan sebagai Hak Setiap Warga Negara: Pentingnya Pendidikan Demokratis dalam Masyarakat
Pada abad ke-19, sistem pendidikan rakyat mulai terbentuk di Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Horace Mann di Massuchussets dan Henry Barnard di Connecticut. Mereka memperkenalkan sistem pendidikan rakyat yang mewajibkan setiap individu untuk belajar. Model pendidikan demokratis juga diperoleh dari pemikiran John Dewey dalam bukunya Democracy and Education (1916). Dewey berpendapat bahwa demokrasi bukan hanya tentang politik, tetapi juga tentang kehidupan bersama yang saling berhubungan dan saling berbagi pengalaman. Suatu masyarakat hanya dapat ada melalui komunikasi dan berbagi pengetahuan, dan inilah kriteria etis dari masyarakat yang baik. Oleh karena itu, demokrasi dan pendidikan saling terkait dan saling mempengaruhi. Tanpa pendidikan yang baik, suatu masyarakat tidak dapat menjadi demokratis, begitu pula sebaliknya. Pendidikan dianggap sebagai hak setiap warga negara, seperti yang diatur dalam Pasal 31 UUD RI 1945. Pasal ini menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pemerintah wajib membiayainya. Pemerintah juga diwajibkan untuk menyelenggarakan sistem pendidikan nasional yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, negara juga diharapkan untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar minimal 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta daerah. Pendidikan demokratis memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang adil dan setara. Dalam masyarakat tanpa kelas, semua warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Pendidikan yang demokratis juga mengajarkan nilai-nilai demokrasi seperti partisipasi, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Dengan pendidikan yang demokratis, setiap individu dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal dan berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Dalam rangka mencapai pendidikan yang demokratis, perlu adanya upaya dari semua pihak. Pemerintah harus memastikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi semua warga negara. Selain itu, masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam mendukung pendidikan yang demokratis, baik melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan pendidikan maupun melalui dukungan moral dan material. Dalam kesimpulan, pendidikan merupakan hak setiap warga negara dan pendidikan demokratis memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang adil dan setara. Pendidikan yang demokratis mengajarkan nilai-nilai demokrasi dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk berkembang. Untuk mencapai pendidikan yang demokratis, diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat.