Kondisi Sosial-Politik Kerajaan Mpu Sindok
Pendahuluan: Mpu Sindok adalah seorang penguasa yang berjasa dalam mempertahankan keamanan dan toleransi agama di Kerajaan Siwa. Salah satu karyanya yang terkenal adalah kitab Budambhars yang berjudul Sang Sindok. Namun, kerajaan ini mengalami malapetaka pada tahun 1016 M. Airlangga kemudian dinobatkan sebagai raja dan membangun pusat kerajaan di Kahuripan. Bagian: ① Pemerintahan Mpu Sindok: Mpu Sindok adalah penguasa yang menjaga toleransi agama dan keamanan negara. Kitab Budambhars yang ditulisnya, Sang Sindok, memperkuat hubungan antara agama Hindu dan aliran Siwa. ② Malapetaka pada tahun 1016 M: Pada saat pernikahan Dharmawangsa dan Airlangga, Kerajaan Siwa diserang oleh Raja Wurawari Blora. Banyak anggota keluarga istana tewas dan Mpu Sindok hidup sebagai pembantu hutan. ③ Airlangga menjadi raja: Airlangga dinobatkan sebagai raja pada tahun 1019 M dan membangun pusat kerajaan di Kahuripan. Namun, wilayah kekuasaannya tidak seluas saat mertuanya berkuasa. ④ Konsolidasi kekuasaan Airlangga: Airlangga menyusun kekuatan untuk menegakkan kembali kekuasaan Isyana atas Pulau Jawa. Pada tahun 1037, semua wilayah Kerajaan Medang tunduk kepada Airlangga. Selama masa pemerintahannya, karya sastra berkembang, termasuk kitab Arjunawiwaha yang ditulis Mpu Kanwa pada tahun 1035. Kesimpulan: Mpu Sindok adalah penguasa yang berjasa dalam menjaga toleransi agama dan keamanan negara. Meskipun kerajaan mengalami malapetaka, Airlangga berhasil membangun kembali kekuasaan dan mengembangkan karya sastra.