Efisiensi dan Komposisi Gas Buang pada Motor Bensin Menggunakan Metil-Alkohol
Motor bensin 4-langkah, 4-silinder, 2,8 liter adalah salah satu jenis mesin pembakaran dalam yang umum digunakan dalam kendaraan bermotor. Dalam artikel ini, kita akan membahas efisiensi dan komposisi gas buang pada motor bensin ini ketika menggunakan metil-alkohol sebagai bahan bakar. Efisiensi volumetrik adalah parameter penting yang mengukur sejauh mana mesin dapat mengubah volume campuran udara-bahan bakar menjadi tenaga mekanik. Dalam kasus ini, motor bensin memiliki efisiensi volumetrik sebesar 88,5%. Efisiensi ini mengindikasikan bahwa mesin dapat mengubah 88,5% volume campuran udara-bahan bakar menjadi tenaga mekanik yang berguna. Selanjutnya, kita akan melihat komposisi gas buang yang dihasilkan oleh motor bensin ini. Dalam kasus ini, bahan bakar yang digunakan adalah metil-alkohol dengan rasio ekuivalensi sebesar 1,25. Selama pembakaran, seluruh hidrogen diubah menjadi air, dan seluruh karbon diubah menjadi CO2 dan CO. Untuk menentukan fraksi mol CO di dalam buangan, kita perlu mempertimbangkan reaksi pembakaran metil-alkohol. Reaksi pembakaran metil-alkohol dapat dituliskan sebagai berikut: CH3OH + 1.5O2 -> CO2 + 2H2O Dalam reaksi ini, setiap mol metil-alkohol akan menghasilkan 1 mol CO2 dan 2 mol H2O. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan rasio ekuivalensi metil-alkohol yang digunakan, yaitu 1,25. Oleh karena itu, kita perlu mengalikan jumlah mol CO2 yang dihasilkan dengan rasio ekuivalensi tersebut. Dengan demikian, fraksi mol CO di dalam buangan dapat dihitung sebagai berikut: Fraksi mol CO = (jumlah mol CO / jumlah mol produk buangan) x 100% Jumlah mol CO = jumlah mol metil-alkohol x rasio ekuivalensi x 1 Jumlah mol produk buangan = jumlah mol metil-alkohol x rasio ekuivalensi x (1 + 2) Dengan menggunakan nilai yang diberikan dalam kebutuhan artikel, kita dapat menghitung fraksi mol CO di dalam buangan. Namun, sebelum kita melanjutkan perhitungan, penting untuk mencatat bahwa komposisi gas buang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti suhu pembakaran, tekanan, dan kondisi mesin. Oleh karena itu, hasil perhitungan ini hanya akan memberikan perkiraan fraksi mol CO di dalam buangan. Dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut, kita dapat menghitung fraksi mol CO di dalam buangan dan memberikan jawaban yang akurat sesuai dengan persyaratan artikel.