Fenomena Geografis pada Hidrosfer
Fenomena geografis pada hidrosfer dapat dilihat dari volume air limpasan. Intensitas air limpasan adalah volume aliran air di permukaan tanah yang diakibatkan oleh curah hujan dan penggunaan lahan oleh manusia. Besar kecilnya air limpasan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah tingkat ketertutupan lahan. Apabila lahan memiliki tingkat ketertutupan yang tinggi, maka air limpasan di permukaan akan tinggi. Hal ini disebabkan karena resapan air ke dalam tanah akan sangat terbatas. Selain itu, besar kecilnya air limpasan juga dipengaruhi oleh penggunaan lahan. Jika lahan digunakan untuk permukiman atau kegiatan yang tidak memperhatikan pelestariannya, maka air limpasan akan semakin banyak. Air limpasan adalah air yang mengalir pada permukaan tanah (run off). Selain air limpasan, besar kecilnya cadangan air tanah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah peresapan dalam tanah. Peresapan dalam tanah dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutup lahan. Selain itu, ketersediaan air tanah juga dipengaruhi oleh cara manusia memanfaatkannya. Apabila manusia memanfaatkan air tanah secara boros, maka ketersediaannya akan cepat habis. Dalam mengelola fenomena geografis pada hidrosfer, penting untuk memperhatikan penggunaan lahan dan pelestarian lingkungan. Penggunaan lahan yang bijaksana dan pelestarian lingkungan akan membantu mengurangi air limpasan dan menjaga ketersediaan air tanah. Selain itu, perlu juga dilakukan pengelolaan air yang efisien dan penghematan penggunaan air. Dengan memahami fenomena geografis pada hidrosfer, kita dapat lebih bijaksana dalam mengelola sumber daya air dan menjaga keberlanjutannya.