Kelemahan Manusia dan Sifat Allah
Allah adalah entitas yang sempurna dan memiliki sifat-sifat yang luar biasa. Namun, manusia adalah makhluk yang lemah dan rentan. Dalam pandangan Ahmad, dia menyadari bahwa kelemahan manusia adalah bagian dari kodratnya, sementara sifat-sifat Allah adalah sumber kekuatan dan kebijaksanaan yang tak terbatas. Ketika Ahmad mengakui kelemahannya, dia tidak merasa putus asa atau rendah diri. Sebaliknya, dia menyadari bahwa kelemahan manusia adalah kesempatan untuk menghargai dan mengandalkan sifat-sifat Allah yang luar biasa. Dalam kelemahan manusia, ada peluang untuk belajar dan tumbuh, serta untuk mencari pertolongan dan bimbingan dari Allah. Salah satu sifat Allah yang paling penting adalah kebijaksanaan-Nya. Dalam kelemahan manusia, Allah memberikan kebijaksanaan-Nya untuk membantu dan membimbing mereka. Ketika manusia menghadapi kesulitan atau ketidakpastian, mereka dapat mencari petunjuk dan arahan dari Allah yang memiliki pengetahuan yang tak terbatas. Selain itu, Allah juga memiliki sifat kasih sayang yang tak terbatas. Dalam kelemahan manusia, Allah memberikan kasih sayang-Nya untuk menghibur dan menguatkan mereka. Ketika manusia merasa sendirian atau terluka, mereka dapat mencari perlindungan dan penghiburan dari Allah yang memiliki kasih sayang yang tak terbatas. Dalam kelemahan manusia, ada juga kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Allah memberikan kesempatan bagi manusia untuk mengembangkan potensi mereka dan menjadi lebih baik. Ketika manusia menghadapi kegagalan atau kesalahan, mereka dapat belajar dari pengalaman tersebut dan menjadi lebih bijaksana dan kuat. Dalam kesimpulan, kelemahan manusia adalah bagian dari kodratnya. Namun, dalam kelemahan tersebut, ada peluang untuk menghargai dan mengandalkan sifat-sifat Allah yang luar biasa. Dengan kebijaksanaan dan kasih sayang-Nya, Allah membantu dan membimbing manusia dalam menghadapi kelemahan mereka. Dalam kelemahan manusia, ada kesempatan untuk belajar dan tumbuh, serta untuk mencari pertolongan dan bimbingan dari Allah.