Bayangan Sapi di Matahari **
Matahari terik menyinari padang rumput luas, di mana James berdiri, tangannya menggenggam pisau tajam. Di depannya, Katie, bibi kesayangannya, merumput dengan tenang. James teringat masa kecilnya, bermain bersama Katie di padang rumput ini, menunggangi punggungnya, dan merasakan kehangatan tubuhnya. Namun, kini, Katie bukan lagi teman bermainnya. Dia adalah sapi, sumber daging yang empuk dan lezat. James menghela napas berat. Keputusan ini berat, menyakitkan. Dia tahu Katie adalah hewan yang cerdas, memiliki perasaan, dan mencintai keluarganya. Namun, kehidupan di pedesaan mengajarkannya bahwa kehidupan dan kematian adalah siklus yang tak terhindarkan. Keluarga mereka bergantung pada ternak, dan daging Katie akan membantu mereka bertahan hidup. Tangan James gemetar saat dia mendekati Katie. Matanya bertemu dengan mata Katie, dan James melihat kesedihan dan ketakutan di dalamnya. Dia ingin berteriak, menolak, menyelamatkan Katie. Namun, dia tahu itu tidak mungkin. Dia harus melakukan tugasnya, tugas yang menyakitkan tetapi penting. Dengan air mata mengalir di pipinya, James menurunkan pisau. Dia menutup mata, menarik napas dalam-dalam, dan mengucapkan doa. Dia berharap Katie memahami alasannya, dan berharap dia bisa menemukan ketenangan di alam yang abadi. Catatan:** Cerita ini menggambarkan dilema moral yang dihadapi James, menekankan hubungan emosional antara manusia dan hewan. Meskipun berlatar pedesaan, cerita ini menawarkan refleksi tentang pentingnya menghormati kehidupan, baik manusia maupun hewan.