Memahami Reaksi Redoks dalam Sel Elektrokimia **
Sel elektrokimia adalah sistem yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik atau sebaliknya. Reaksi redoks merupakan jantung dari sel elektrokimia, melibatkan perpindahan elektron antara spesies kimia. Dalam sel elektrokimia, reaksi redoks dipisahkan menjadi dua setengah reaksi: oksidasi dan reduksi. Oksidasi terjadi pada anode, di mana spesies kehilangan elektron. Reduksi terjadi pada katode, di mana spesies mendapatkan elektron. Contoh: Perhatikan reaksi redoks berikut: * Anode (Oksidasi): $Cu_{(s)}\rightarrow Cu_{(aq)}^{2+}+2e^{-}$ * Katode (Reduksi): $Cu_{(aq)}^{2+}+2e^{-}\rightarrow Cu_{(s)}$ * Redoks: $Cu(s)\quad anode\quad \rightarrow Cu(s)katode$ Dalam reaksi ini, tembaga padat (Cu) pada anode mengalami oksidasi, melepaskan dua elektron dan membentuk ion tembaga (Cu²⁺) dalam larutan. Elektron-elektron ini kemudian mengalir melalui sirkuit eksternal menuju katode, di mana ion tembaga (Cu²⁺) dalam larutan menerima elektron dan direduksi menjadi tembaga padat (Cu). Kesimpulan:** Reaksi redoks dalam sel elektrokimia merupakan proses yang kompleks namun penting. Memahami konsep oksidasi dan reduksi, serta peran anode dan katode, sangat penting untuk memahami bagaimana sel elektrokimia bekerja.