Kekuasaan dan Prestasi Raja Sanjaya dan Rakai Panangkaran di Mataram Kuno
Raja Sanjaya adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Mataram Kuno di Jawa. Ia mengambil alih kekuasaan dari Raja Sanna pada tahun 717 M dan memerintah hingga tahun 780 M. Sanjaya adalah putra dari Sanaha dan saudara perempuan dari Sanna. Dalam masa pemerintahannya, Sanjaya berhasil melakukan penaklukan terhadap raja-raja kecil yang sebelumnya melepaskan diri dari kekuasaan Sanna. Hal ini menunjukkan keberhasilan Sanjaya dalam memperluas wilayah kekuasaan Mataram Kuno. Selain sebagai seorang penakluk, Raja Sanjaya juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan adil. Ia memiliki pengetahuan yang luas dan dipuja oleh para pujangga dan rakyatnya. Di bawah pemerintahannya, kerajaan menjadi aman dan tenteram, dan rakyat hidup dalam kemakmuran. Pertanian, terutama pertanian padi, menjadi mata pencaharian utama di kerajaan ini. Salah satu prestasi penting Raja Sanjaya adalah pembangunan bangunan suci di atas Gunung Wukir (Bukit Stirangga). Bangunan ini berupa lingga dan merupakan lambang keberhasilan Sanjaya dalam menaklukkan raja-raja kecil di sekitarnya. Bangunan suci ini juga menjadi tempat pemujaan bagi lingga, yang merupakan simbol kekuasaan Sanjaya. Setelah Raja Sanjaya wafat, putranya Rakai Panangkaran menggantikannya sebagai raja Mataram Kuno. Panangkaran mendukung perkembangan agama Buddha dan membangun sebuah candi untuk Dewi Tara serta sebuah biara untuk para pendeta agama Buddha di Kalasan. Prasasti Kalasan yang berangka tahun 778 M mencatat bahwa Raja Panangkaran, yang juga dikenal dengan nama Syailendra Sri Maharaja Dyah Pancapana Rakai Panangkaran, memberikan hadiah tanah dan memindahkan pusat pemerintahannya ke arah timur. Raja Panangkaran juga terkenal sebagai seorang penakluk yang gagah berani dalam menghadapi musuh-musuh kerajaan. Prestasinya dalam memperluas wilayah kekuasaan Mataram Kuno tidak kalah penting dengan prestasi ayahnya, Raja Sanjaya. Dengan demikian, kekuasaan dan prestasi Raja Sanjaya dan Rakai Panangkaran di Mataram Kuno merupakan bagian penting dalam sejarah kerajaan ini. Mereka berhasil memperluas wilayah kekuasaan, menjaga keamanan dan kesejahteraan rakyat, serta mendukung perkembangan agama Buddha.