Perbandingan Gempa di Jepang dan Aceh: Dampak dan Kekuatan yang Berbed
Gempa yang terjadi di Jepang memiliki kekuatan 8,9 SR dan kedalaman 15,1 KM. Selain itu, gempa ini juga memicu tsunami dengan tinggi 10 meter dan kecepatan 800 km/jam. Jangkauan tsunami mencapai 24 KM. Dampaknya sangat mengerikan, dengan sekitar 1.700 orang tewas dan 10.000 korban hilang. Di sisi lain, gempa yang terjadi di Aceh, Indonesia memiliki kekuatan yang lebih besar, yaitu 9,1 SR dan kedalaman 10 KM. Selain itu, gempa ini juga menyebabkan tsunami dengan tinggi 10 meter dan kecepatan 700 km/jam. Jangkauan tsunami mencapai 9 KM. Dampaknya sangat menghancurkan, dengan sekitar 127.720 orang tewas dan 93.285 korban hilang. Meskipun kedua gempa memiliki kekuatan yang signifikan dan memicu tsunami dengan tinggi yang sama, terdapat perbedaan dalam dampaknya. Gempa di Jepang, meskipun memiliki kekuatan yang lebih rendah, menyebabkan lebih sedikit korban jiwa dan korban hilang dibandingkan dengan gempa di Aceh. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan dalam kesiapan dan sistem peringatan bencana di kedua negara tersebut. Selain itu, jangkauan tsunami juga berbeda antara kedua gempa tersebut. Tsunami yang dihasilkan oleh gempa di Jepang memiliki jangkauan yang lebih luas, mencapai 24 KM, sementara tsunami yang dihasilkan oleh gempa di Aceh hanya mencapai 9 KM. Hal ini juga dapat mempengaruhi jumlah korban dan kerusakan yang terjadi. Dalam kesimpulan, meskipun kedua gempa memiliki kekuatan yang signifikan dan memicu tsunami dengan tinggi yang sama, dampaknya berbeda. Gempa di Jepang menyebabkan lebih sedikit korban jiwa dan korban hilang dibandingkan dengan gempa di Aceh. Perbedaan dalam kesiapan dan sistem peringatan bencana serta jangkauan tsunami dapat menjadi faktor yang mempengaruhi dampak yang terjadi.