Mengapa Partikel Alfa Dibelokkan? ##
Eksperimen Rutherford yang terkenal dengan penembakan partikel alfa pada lempeng logam tipis memberikan bukti kuat tentang struktur atom. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar partikel alfa melewati lempeng tanpa mengalami pembelokan, sementara sebagian kecil dibelokkan atau bahkan dipantulkan. Fenomena ini menunjukkan bahwa atom bukanlah bola padat, melainkan memiliki struktur internal yang kompleks. Partikel alfa yang dibelokkan adalah partikel yang menabrak inti atom (c). Inti atom mengandung proton dan neutron, yang memiliki muatan positif. Partikel alfa, yang juga bermuatan positif, mengalami gaya tolak menolak dari inti atom. Semakin dekat partikel alfa dengan inti, semakin kuat gaya tolak menolaknya, sehingga menyebabkan pembelokan yang lebih besar. Pilihan lainnya tidak benar: * a. berenergi rendah: Energi partikel alfa tidak menentukan apakah ia akan dibelokkan atau tidak. Partikel alfa berenergi rendah mungkin tidak memiliki cukup energi untuk mencapai inti atom, tetapi partikel alfa berenergi tinggi juga dapat dibelokkan jika mendekati inti. * b. menabrak elektron: Elektron memiliki muatan negatif dan jauh lebih ringan daripada inti atom. Tabrakan dengan elektron tidak akan menyebabkan pembelokan yang signifikan pada partikel alfa. * d. melewati ruang kosong jauh dari inti atom: Partikel alfa yang melewati ruang kosong jauh dari inti atom tidak akan mengalami gaya tolak menolak yang signifikan dan akan melewati lempeng tanpa mengalami pembelokan. * e. melewati ruang kosong mendekati inti atom: Partikel alfa yang melewati ruang kosong mendekati inti atom akan mengalami gaya tolak menolak yang kuat dan akan dibelokkan. Kesimpulannya, pembelokan partikel alfa dalam eksperimen Rutherford disebabkan oleh interaksi dengan inti atom. Ini merupakan bukti kuat bahwa atom memiliki inti yang padat dan bermuatan positif, yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.