Ria, Si Adik yang Tak Ternilai **
** Lampu panggung teater menyinari wajah-wajah serius keempat gadis itu. Shani, Gracia, dan Feni, tiga kakak perempuan Ria, tengah berlatih untuk pertunjukan mendatang. Ria, si adik bungsu, setia menemani mereka, duduk di bangku penonton. Tiba-tiba, ponsel Feni terjatuh dari tangannya dan mendarat dengan keras di lantai. Ria, yang duduk di dekatnya, langsung tersentak. "Aduh, maaf Fen," ucapnya panik. Namun, bukannya mendapat pengertian, Ria malah dihujani amarah oleh ketiga kakaknya. "Kamu kok ceroboh sih, Ria!," bentak Shani. "Ini kan hp baru, kamu gak tau harganya berapa?," tambah Gracia. Feni pun ikut menimpali, "Kamu gak bisa diem ya, Ria? Ganggu latihan aja!" Air mata Ria mulai bercucuran. Ia merasa tersakiti. "Aku kan gak sengaja, Kak. Kenapa kalian marah-marah sih?," isaknya. Indah, salah satu anggota grup yang melihat kejadian itu, merasa iba pada Ria. Ia tahu Ria adalah gadis yang baik hati dan selalu berusaha membantu. Indah pun mendekati Ria dan menenangkannya. "Tenang, Ria. Jangan nangis. Kakak-kakak kamu lagi stres latihan, jadi agak sensitif," ujar Indah. Indah kemudian mengajak Ria ke sudut ruangan dan berbisik, "Ria, kamu tahu gak? Kakak-kakak kamu sebenarnya sayang banget sama kamu. Mereka cuma takut kamu kenapa-kenapa. Mereka juga tahu kamu selalu berusaha membantu mereka." Ria terdiam, merenungkan kata-kata Indah. Ia pun mulai memahami bahwa amarah kakak-kakaknya bukan karena dirinya, melainkan karena tekanan latihan. Sementara itu, Indah memanggil Ashel, salah satu anggota Gen 9, untuk menenangkan Ria. Ashel, yang dikenal ramah dan penyayang, dengan sabar menghibur Ria. Ia mengajak Ria bercanda dan membuat Ria tertawa kembali. Indah kemudian kembali menemui ketiga kakak Ria. "Kalian tahu gak? Ria itu sebenarnya anak yang baik banget. Dia selalu berusaha membantu kalian, bahkan saat kalian lagi stres. Kalian harus lebih pengertian sama dia," kata Indah. Shani, Gracia, dan Feni terdiam. Mereka menyadari kesalahan mereka. Mereka pun meminta maaf kepada Ria dan berjanji untuk lebih menghargai Ria di masa depan. Kejadian itu mengajarkan Ria bahwa keluarga adalah tempat yang aman untuk berbagi dan saling mendukung. Meskipun terkadang ada pertengkaran, cinta dan kasih sayang akan selalu ada di antara mereka.