Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha terhadap Sistem Pemerintahan dan Profil Pelajar di Nusantar
Pada masa sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, sistem pemerintahan di masyarakat Nusantara relatif sederhana. Pemerintahan tersebut didasarkan pada struktur desa atau kepala suku yang dipilih sebagai pemimpin. Pemimpin ini biasanya merupakan orang yang arif dan memiliki kelebihan-kelebihan tertentu, termasuk dalam bidang ekonomi dan memiliki kekuatan gaib. Namun, setelah pengaruh Hindu-Buddha masuk, sistem pemerintahan mengalami perubahan signifikan. Salah satu contoh akulturasi dalam bidang pemerintahan terjadi di Kutai. Sebelum pengaruh Hindu-Buddha, pemimpin di Kutai disebut sebagai rakyal. Namun, setelah pengaruh India masuk, pemimpin tersebut diubah menjadi raja dan wilayahnya disebut kerajaan. Perubahan ini juga terjadi di kerajaan-kerajaan lain yang mendapat pengaruh Hindu-Buddha, seperti Tarumanegara, Mataram Hindu, Kahuripan, dan Majapahit. Pengaruh Hindu-Buddha juga dapat dilihat dalam profil pelajar di Nusantara. Pelajar yang terpapar dengan kebudayaan Hindu-Buddha memiliki kemampuan bernalar kritis yang lebih baik. Mereka mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Hal ini merupakan dampak positif dari pengaruh Hindu-Buddha dalam pendidikan di Nusantara. Dalam konteks kerajaan Hindu-Buddha, pelajar juga dapat belajar tentang nilai-nilai kehidupan yang dijunjung tinggi, seperti kebijaksanaan, keadilan, dan keberanian. Hal ini dapat membentuk karakter pelajar yang lebih baik dan berkontribusi positif dalam masyarakat. Dengan demikian, pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap sistem pemerintahan dan profil pelajar di Nusantara sangat signifikan. Perubahan dalam sistem pemerintahan dan perkembangan profil pelajar menunjukkan akulturasi yang terjadi antara kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan lokal. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya pemahaman dan penghargaan terhadap warisan budaya yang telah membentuk identitas bangsa Indonesia.