Ujian Tak Terduga **
** Matahari sore menyinari taman rumah Ria dengan hangat. Ria, gadis kecil berambut panjang, berlarian riang di antara bunga-bunga yang bermekaran. Tawa cerianya bergema di udara, mengiringi langkah kakinya yang lincah. Namun, takdir berkata lain. Kaki Ria tersandung batu kecil, tubuhnya terhuyung, dan ia terjatuh dengan keras. Shani, kakak Ria yang lebih tua, langsung berlari menghampiri adiknya. Wajahnya pucat pasi, matanya berkaca-kaca. Ia panik melihat Ria tergeletak tak berdaya di tanah. Dengan sigap, Shani menggendong Ria dan membawanya ke rumah sakit. Di ruang tunggu, Shani terlihat gelisah. Ia terus mengelus kepala Ria yang terbaring di ranjang, sesekali memanggil nama adiknya dengan suara lirih. Ria membuka matanya perlahan, menatap Shani dengan tatapan kosong. "Shani... siapa kamu?" tanya Ria dengan suara lemah. Shani tercengang. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Ria, adiknya, tidak mengenalnya. Ria amnesia! "Ria, ini aku, Shani, kakakmu!" jawab Shani dengan suara bergetar. Ria menggeleng pelan. "Aku tidak ingat. Aku tidak ingat siapapun." Shani terdiam. Rasa sedih dan kecewa bercampur aduk dalam hatinya. Ia tak menyangka ujian ini akan datang menghampirinya. Namun, di balik rasa sedih itu, terbersit sebuah tekad. Ia akan merawat Ria, menjaganya, dan membantunya mengingat kembali masa lalu. "Tidak apa-apa, Ria. Aku akan selalu ada untukmu. Kita akan melewati ini bersama-sama," bisik Shani lembut. Ria tersenyum tipis. Ia merasakan kasih sayang yang tulus dari Shani. Walaupun ia tidak ingat siapa Shani, ia merasakan kehangatan dan ketulusan dalam pelukan kakaknya. Ujian ini mungkin berat, namun Shani yakin, cinta dan kasih sayang yang tulus akan mampu mengalahkan segalanya. Ia akan terus berada di sisi Ria, menemaninya melewati masa-masa sulit ini, hingga Ria kembali mengingat semua kenangan indah mereka.