Sejarah Awal Pendudukan Spanyol di Amerika Selatan
Pada awal tahun 1516, penjelajah Spanyol Juan Díaz de Solís berlayar menyusuri delta sungai besar di pesisir timur Amerika Selatan. Setelah turun dan menjelajahi kakinya di sana, de Solís langsung mengklaim tempat itu sebagai tanah milik raja Spanyol, dan menamakan sungai tersebut Río de Plata, "Sungai Perak", karena penduduk setempat banyak memiliki perak. Namun, penduduk lokal yang hidup di kedua tepian sungai, yaitu suku Charrúas yang menghuni wilayah yang sekarang disebut Uruguay dan suku Querandí yang mendiami dataran rendah (yang pada zaman modern disebut Pampas) di wilayah Argentina, sangat memusuhi para pendatang itu. Mereka merupakan kawanan pemburu dan pengumpul bahan makan yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan tidak mengenal pemerintahan. Sejarah menunjukkan bahwa de Solís terbunuh oleh kawanan suku Charrúas ketika sedang mengeksplorasi wilayah yang akan dia taklukkan demi kepentingan Kerajaan Spanyol. Pada tahun 1534, Kerajaan Spanyol yang masih optimis bisa menaklukkan daerah itu mengirimkan satu misi pemukim Spanyol di bawah pimpinan Pedro de Mendoza. Pada tahun yang sama, mereka membangun sebuah kota kecil di lokasi yang merupakan cikal bakal kota Buenos Aires. Tempat itu memang sangat ideal bagi bangsa Eropa. Buenos Aires yang secara harfiah berarti "udara yang nyaman", memiliki iklim sedang yang ideal untuk dijadikan tempat tinggal. Namun, pendudukan orang Spanyol yang pertama di sana tidak bertahan lama. Orang-orang Spanyol datang ke sana bukan mencari udara yang nyaman, melainkan sumber daya kekayaan alam dan penduduk lokal untuk mereka jadikan budak kerja paksa. Sayangnya, orang-orang dari suku Charrúas dan Querandí sulit ditaklukkan. Orang-orang pribumi itu tidak mau menyediakan bahan pangan bagi orang Spanyol, dan jika ditawan pasti menolak bekerja. Mereka menyerang kaum pendatang dengan busur dan panah. Parapemukim Spanyol menderita kelaparan, sebab mereka tak pernah menyangka bahwa pihaknya harus bersusah payah mencari makan sendiri. Buenos Aires jelas bukanlah anjakan yang mereka impikan. Kesimpulan: Pendudukan awal Spanyol di Amerika Selatan tidak berjalan mulus karena konflik dengan penduduk lokal. Meskipun pendatang Spanyol mencari kekayaan alam dan tenaga kerja paksa, mereka menghadapi perlawanan dari suku Charrúas dan Querandí. Penduduk lokal yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan tidak mengenal pemerintahan ini tidak mau memberikan bahan pangan kepada orang Spanyol dan bahkan menyerang mereka. Hal ini menyebabkan para pemukim Spanyol menderita kelaparan dan kesulitan dalam mencari makanan. Meskipun demikian, pendudukan Spanyol di Amerika Selatan terus berlanjut dan membentuk sejarah yang panjang di benua tersebut.