Jejak Islam di China: Perjalanan Dakwah dan Perdagangan
Islam telah hadir di China selama lebih dari 1400 tahun. Ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana Islam masuk ke China. Teori pertama mengatakan bahwa Islam dibawa oleh para sahabat yang diutus oleh Nabi Muhammad saw. untuk berdakwah di China. Mereka melakukan perjalanan darat dan berdakwah di sepanjang jalan. Setiap kali mereka singgah, pusat-pusat penempatan umat Islam muncul. Inilah sebabnya mengapa pengaruh dan perkembangan Islam begitu cepat di sebelah barat China dibandingkan dengan sebelah timur. Teori kedua menyatakan bahwa Islam masuk ke China melalui jalur perkawinan. Orang-orang yang datang dari Arab, Persia, Turki, Uzbekistan, Afganistan, dan Pakistan menikah dengan penduduk lokal di China. Wajah mereka menunjukkan campuran darah dengan masyarakat Timur Tengah, dengan kulit putih kemerah-merahan dan hidung yang mancung. Teori ketiga adalah melalui jalur perdagangan lada. Pedagang Arab melakukan perdagangan melalui laut dan menjual barang dagangan mereka di pelabuhan di selatan China, terutama di Bandar Canton. Bukti kedatangan pedagang Islam adalah berdirinya masjid di Guangzhou dan peninggalan batu nisan yang berukir dengan kaligrafi Arab. Kedatangan Islam di China tidak hanya melalui dakwah, tetapi juga melalui perdagangan dan perkawinan. Ini menunjukkan betapa Islam telah menjadi bagian integral dari sejarah dan budaya China. Hingga saat ini, umat Islam di China tetap mempertahankan identitas dan praktik keagamaan mereka, memberikan kontribusi yang berharga bagi keragaman budaya negara ini.