Penguat Kelas AB: Kombinasi Efisiensi Penguat Kelas A dan Kelas B
Penguat Kelas AB adalah jenis penguat daya yang merupakan kombinasi antara penguat Kelas A dan konfigurasi penguat Kelas B. Pada penguat Kelas AB, dua transistor komplementer digunakan dalam tahap outputnya. Dalam hal ini, penguat Kelas AB masih menggunakan rangkaian dasar common emitter (CE) transistor, seperti pada penguat Kelas A. Salah satu karakteristik penguat daya menggunakan rangkaian dasar common emitter (CE) transistor adalah bahwa seluruh sinyal keluarannya bekerja pada daerah aktif. Namun, efisiensi penguat daya dengan konfigurasi ini relatif rendah, berkisar antara 25% hingga 50%. Pada penguat daya Kelas B, konfigurasi yang digunakan pada transistor adalah common collector. Konfigurasi ini memungkinkan transistor untuk bekerja dalam mode cut-off saat tidak ada sinyal input, sehingga mengurangi konsumsi daya yang tidak perlu. Namun, kelemahan dari penguat Kelas B adalah adanya distorsi crossover yang terjadi saat sinyal input berada di sekitar titik nol. Dalam penguat Kelas AB, kelemahan penguat Kelas A dan Kelas B diatasi dengan menggunakan dua transistor komplementer dalam tahap outputnya. Transistor NPN digunakan untuk sinyal positif, sedangkan transistor PNP digunakan untuk sinyal negatif. Dengan demikian, penguat Kelas AB dapat menghasilkan sinyal output yang lebih akurat dan memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penguat Kelas A. Dalam gambar yang diberikan, terlihat bahwa penguat daya tersebut menggunakan konfigurasi penguat Kelas AB. Konfigurasi ini dapat dikenali dari penggunaan dua transistor komplementer dalam tahap outputnya. Dalam kesimpulan, penguat Kelas AB adalah jenis penguat daya yang menggabungkan efisiensi penguat Kelas A dan Kelas B. Dengan menggunakan dua transistor komplementer dalam tahap outputnya, penguat Kelas AB dapat menghasilkan sinyal output yang akurat dan memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penguat Kelas A.