Membuat Lingkungan Kerja Non-Fisik yang Membangun Perilaku Karyawan yang Lebih Baik
Lingkungan kerja non-fisik adalah aspek penting dari hubungan kerja yang mempengaruhi perilaku karyawan. Menurut Sedarmayanti (2009:31), lingkungan kerja non-fisik mencakup semua kondisi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan, rekan kerja, maupun bawahan. Lingkungan kerja non-fisik yang memengaruhi perilaku karyawan meliputi tiga faktor utama: struktur kerja, tanggung jawab kerja, dan perhatian dan dukungan pemimpin. Struktur kerja merujuk pada sejauh mana pekerjaan yang diberikan memiliki struktur dan organisasi yang baik. Ketika struktur kerja jelas dan terorganisir dengan baik, karyawan lebih cenderung merasa terstruktur dan terorganisir, yang dapat mengarah pada produktivitas dan efektivitas yang lebih tinggi. Sebaliknya, ketika struktur kerja tidak jelas dan tidak terorganisir dengan baik, karyawan dapat merasa kebingungan dan kecemasan, yang dapat mengarah pada perilaku negatif seperti ketidakmotivasi dan ketidakpuasan kerja. Tanggung jawab kerja merujuk pada sejauh mana pekerja memahami tanggung jawab mereka dan tanggung jawab atas tindakan mereka. Ketika karyawan memahami tanggung jawab mereka dan bertanggung jawab atas tindakan mereka, mereka lebih cenderung merasa terpanggil dan termotivasi, yang dapat mengarah pada perilaku positif seperti kerja keras dan dedikasi. Sebaliknya, ketika karyawan tidak memahami tanggung jawab mereka dan tidak bertanggung jawab atas tindakan mereka, mereka dapat merasa tidak terpanggil dan tidak termotivasi, yang dapat mengarah pada perilaku negatif seperti ketidakmotivasi dan ketidakpuasan kerja. Perhatian dan dukungan pemimpin merujuk pada sejauh mana karyawan merasa bahwa pemimpin sering memberikan panduan, keyakinan, perhatian, dan pengakuan. Ketika karyawan merasa bahwa pemimpin sering memberikan panduan, keyakinan, perhatian, dan pengakuan, mereka lebih cenderung merasa dihargai dan dihormati, yang dapat mengarah pada perilaku positif seperti kerja keras dan dedikasi. Sebaliknya, ketika karyawan merasa bahwa pemimpin jarang memberikan panduan, keyakinan, perhatian, dan pengakuan, mereka dapat merasa tidak dihargai dan tidak dihormati, yang dapat mengarah pada perilaku negatif seperti ketidakmotivasi dan ketidakpuasan kerja. Secara ringkas, lingkungan kerja non-fisik memainkan peran penting dalam membentuk perilaku karyawan. Dengan membuat lingkungan kerja non-fisik yang membangun, karyawan lebih cenderung merasa terpanggil, termotivasi, dan dihargai, yang dapat mengarah pada perilaku positif seperti kerja keras dan dedikasi.