Penurunan Harga Telur dan Dampaknya pada Peternak
Pendahuluan
Harga telur mengalami penurunan tajam dalam beberapa hari terakhir, yang berimbas pada nasib para peternak akibat tingginya harga pakan. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, merespons bahwa penurunan harga telur saat ini adalah hal yang wajar jika merujuk siklus harga telur tahun lalu. Data panel harga pangan Bapanas mencatat rata-rata harga telur secara nasional pada 30 Agustus 2023 sebesar Rp29.320 per kilogram atau turun 4,9% menjadi Rp30.840 per kilogram.
Implementasi Skema Proses Komunikasi dari Thill, Bovee, Keller & Moran
Dalam konteks implementasi skema proses komunikasi dari Thill, Bovee, Keller & Moran, kasus penurunan harga telur dapat dijelaskan sebagai berikut. Sender dalam kasus ini adalah Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, yang menyampaikan pesan tentang penurunan harga telur kepada para peternak dan masyarakat. Pesan yang disampaikan adalah bahwa penurunan harga telur saat ini adalah hal yang wajar jika merujuk siklus harga telur tahun lalu, serta adanya program bantuan pangan berupa telur dan daging ayam kepada keluarga risiko stunting. Receiver-nya adalah para peternak dan masyarakat yang memperoleh informasi tersebut.
Identifikasi Sender, Message, dan Receiver dalam Kasus Penurunan Harga Telur
Dalam kasus penurunan harga telur, sender-nya adalah Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, yang menyampaikan informasi tentang penurunan harga telur. Pesan yang disampaikan adalah bahwa penurunan harga telur saat ini adalah hal yang wajar jika merujuk siklus harga telur tahun lalu, serta adanya program bantuan pangan berupa telur dan daging ayam kepada keluarga risiko stunting. Receiver-nya adalah para peternak dan masyarakat yang memperoleh informasi tersebut.
Kesimpulan
Dari kasus penurunan harga telur, implementasi skema proses komunikasi dari Thill, Bovee, Keller & Moran dapat diidentifikasi dengan jelas. Arief Prasetyo Adi sebagai sender berhasil menyampaikan pesan tentang penurunan harga telur kepada para peternak dan masyarakat sebagai receiver. Hal ini menunjukkan bahwa proses komunikasi yang efektif sangat penting dalam situasi seperti ini, di mana informasi yang tepat dapat memengaruhi keputusan dan tindakan yang diambil oleh para peternak dan masyarakat terkait dampak dari penurunan harga telur.