Kenaikan Harga BBM dan Permintaan yang Inelastis
Meskipun pemerintah menaikkan harga BBM, ternyata permintaan akan BBM tidak cenderung turun. Hal ini dapat dijelaskan dengan beberapa faktor yang mempengaruhi inelastisitas permintaan BBM. Pertama, distribusi BBM hanya dilakukan oleh Pertamina. Sebagai satu-satunya perusahaan yang mendistribusikan BBM di Indonesia, tidak ada alternatif lain bagi konsumen untuk mendapatkan BBM. Hal ini membuat konsumen tidak memiliki pilihan lain selain membeli BBM meskipun harganya naik. Kedua, tidak ada barang substitusi BBM yang dapat menggantikan fungsinya secara efektif. Meskipun ada kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar alternatif lainnya, namun infrastruktur dan ketersediaan kendaraan tersebut masih terbatas. Sebagian besar kendaraan yang ada saat ini masih menggunakan BBM sebagai sumber energi utama. Oleh karena itu, kenaikan harga BBM tidak akan secara signifikan mengurangi permintaan karena tidak ada alternatif yang dapat menggantikan BBM dengan mudah. Ketiga, BBM merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat. BBM digunakan untuk transportasi, penggerak mesin industri, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Kenaikan harga BBM tidak akan membuat masyarakat mengurangi penggunaannya secara signifikan karena BBM merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Terakhir, kenaikan harga BBM juga memengaruhi harga barang lain. BBM merupakan bahan baku penting dalam proses produksi dan distribusi barang. Kenaikan harga BBM akan meningkatkan biaya produksi dan distribusi barang, yang pada akhirnya akan tercermin dalam harga jual barang tersebut. Oleh karena itu, kenaikan harga BBM tidak hanya mempengaruhi permintaan BBM itu sendiri, tetapi juga mempengaruhi harga barang lain yang menggunakan BBM sebagai bahan baku. Dalam kesimpulannya, kenaikan harga BBM tidak akan secara signifikan mengurangi permintaan BBM karena distribusi BBM yang hanya dilakukan oleh Pertamina, tidak adanya barang substitusi yang efektif, BBM sebagai kebutuhan pokok, dan pengaruh kenaikan harga BBM terhadap harga barang lain. Oleh karena itu, meskipun harga BBM naik, permintaan BBM tetap inelastis.