Ketenangan Kakak, Penghibur Hati Adik **
Cahaya lampu panggung teater menyinari setiap gerakan Shani, sang kakak, saat berlatih. Ria, adik kecilnya, duduk di pinggir panggung, mata tertuju pada setiap gerakan kakaknya. Ria begitu bangga melihat Shani yang begitu bersemangat dan penuh dedikasi. Tiba-tiba, Ria terjatuh dari panggung. Kaki kecilnya terkilir, rasa sakit menusuk. Air mata mengalir deras di pipinya. Shani yang melihat kejadian itu langsung berlari menghampiri Ria. "Ria, sayang, kenapa? Kaki kamu kenapa?" tanya Shani dengan suara lembut, tangannya mengelus lembut kepala Ria. Ria hanya bisa menangis, rasa sakit dan ketakutan membuatnya tak bisa berkata-kata. Shani memeluk erat Ria, menenangkannya dengan bisikan lembut. "Tenang, Ria. Kakak di sini. Semuanya akan baik-baik saja." Pelukan hangat Shani dan kata-kata menenangkannya membuat Ria merasa tenang. Perlahan, air matanya berhenti mengalir, dan rasa kantuk mulai menghampiri. Shani yang melihat Ria mulai tertidur pun memanggil staff untuk menyiapkan ruang tidur yang nyaman untuk adiknya. Beberapa jam kemudian, Ria terbangun dari tidurnya. Rasa sakit di kakinya masih terasa, dan ia merindukan sang kakak. Ria menangis, memanggil nama Shani. Staff yang menjaga ruang tidur Ria langsung memanggil Shani. Shani langsung berlari ke ruang tidur Ria. Melihat adiknya menangis, Shani langsung memeluk Ria erat. "Ria, sayang, kenapa kamu menangis? Kakak di sini." Ria terisak di pelukan Shani. "Kakak, Ria takut," lirihnya. Shani menenangkan Ria dengan lembut. "Tenang, Ria. Kakak selalu ada untukmu. Semuanya akan baik-baik saja." Pelukan hangat Shani dan kata-kata menenangkannya membuat Ria merasa tenang kembali. Ia tertidur lelap di pelukan sang kakak, merasa aman dan terlindungi. Pesan:** Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya peran kakak dalam menenangkan dan melindungi adiknya. Ketenangan dan kasih sayang Shani membuat Ria merasa aman dan terlindungi, bahkan di saat ia sedang merasakan sakit dan ketakutan.