Tingkatan Sifat Temperamental (Ghadhab) dalam Kehidupan
Pendahuluan: Sifat temperamental atau ghadhab dalam pandangan Islam merupakan refleksi dari sifat setan yang keji. Ia akan memperdaya manusia melalui kemarahannya. Dalam keadaan marah, seseorang akan sangat mudah melakukan perbuatan-perbuatan keji yang lain karena ketidakmampuan mengendalikan amarahnya. Setiap orang memiliki temperamen yang berbeda-beda, sehingga sesungguhnya sifat temperamental merupakan sifat hati yang harus dikelola agar setiap kemarahan tersebut tidak bersifat destruktif atau merusak. Bagian: ① Bagian pertama: Golongan Marah Berlebihan (Ifrath) Yaitu golongan yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan sifat pemarah, lalu bersikap berlebihan sehingga kehilangan kendali terhadap akal sehatnya. Seringkali golongan ini akan berteriak dan membentak dengan suara yang kasar dan adakalanya sampai terjadi pemukulan dan amukan hingga menyebabkan terjadinya pertumpahan darah. ② Bagian kedua: Golongan Marah Sedang (Wast) Yaitu golongan yang mampu mengendalikan sifat pemarahnya dengan baik, namun masih seringkali terbawa emosi dan kesulitan untuk mengendalikan amarahnya sepenuhnya. Mereka mungkin akan mengeluarkan kata-kata kasar atau melakukan tindakan agresif, tetapi tidak seburuk golongan marah berlebihan. ③ Bagian ketiga: Golongan Marah Ringan (Qalil) Yaitu golongan yang memiliki kemampuan yang baik dalam mengendalikan sifat pemarahnya. Mereka cenderung tenang dan tidak mudah terpancing emosi. Golongan ini mampu mengatasi kemarahan mereka dengan cara yang lebih konstruktif dan tidak merugikan orang lain. Kesimpulan: Sifat temperamental atau ghadhab merupakan sifat hati yang harus dikelola dengan baik agar tidak merusak hubungan dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, ada tiga tingkatan sifat temperamental, yaitu golongan marah berlebihan, golongan marah sedang, dan golongan marah ringan. Dengan mengenali tingkatan sifat temperamental kita, kita dapat belajar untuk mengendalikan amarah kita dengan lebih baik dan menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain.