Aplikasi Garam Mohr dalam Kimia Analitik
Aplikasi garam Mohr dalam kimia analitik telah menjadi topik penting dalam dunia ilmu kimia. Garam Mohr, atau disebut juga dengan ammonium ferri(II) sulfat, memiliki berbagai aplikasi yang relevan dalam analisis redoks. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai pertanyaan seputar penggunaan garam Mohr dalam kimia analitik, mulai dari aplikasinya hingga keamanan penggunaannya.
Apa itu aplikasi garam Mohr dalam kimia analitik?
Garam Mohr digunakan sebagai indikator dalam titrasi redoks, terutama untuk menentukan kadar besi dalam larutan.
Bagaimana cara membuat larutan garam Mohr?
Untuk membuat larutan garam Mohr, campurkan larutan kalium tetrathiocyanat dengan larutan besi(II) sulfat hingga terbentuk endapan merah.
Dimana garam Mohr digunakan dalam praktikum kimia analitik?
Garam Mohr sering digunakan dalam praktikum kimia analitik di laboratorium sekolah dan universitas untuk menentukan kadar besi dalam sampel larutan.
Apakah garam Mohr beracun atau berbahaya bagi kesehatan?
Garam Mohr sendiri tidak beracun, tetapi perlu dihindari kontak langsung dengan kulit dan mata karena dapat menyebabkan iritasi.
Mengapa garam Mohr lebih disukai daripada indikator lain dalam analisis redoks?
Garam Mohr lebih disukai karena memberikan titik akhir titrasi yang jelas dan tajam, serta memiliki stabilitas yang baik dalam larutan.
Dengan demikian, aplikasi garam Mohr dalam kimia analitik memiliki peran yang signifikan dalam menentukan kadar besi dalam larutan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang cara membuat larutan garam Mohr, penggunaannya dalam praktikum, serta keamanan penggunaannya, kita dapat memahami betapa pentingnya garam Mohr dalam konteks kimia analitik.