Perbandingan Tafsir Al-Thabari dengan Tafsir Kontemporer
Tafsir Al-Thabari: Sebuah Tinjauan
Tafsir Al-Thabari, juga dikenal sebagai Jami' al-Bayan 'an Ta'wil al-Qur'an, adalah salah satu tafsir tertua dan paling dihormati dalam sejarah Islam. Ditulis oleh Imam Abu Ja'far Muhammad bin Jarir al-Thabari pada abad ke-10, tafsir ini menawarkan penafsiran yang mendalam dan rinci dari Al-Qur'an, dengan fokus pada aspek-aspek linguistik, sejarah, dan hukum.
Tafsir Kontemporer: Pendekatan Baru
Di sisi lain, tafsir kontemporer adalah hasil dari upaya para ulama dan cendekiawan Muslim modern untuk memahami dan menjelaskan Al-Qur'an dalam konteks zaman dan masyarakat mereka. Tafsir ini sering kali mencakup penafsiran yang lebih kontekstual dan relevan dengan isu-isu kontemporer, seperti hak asasi manusia, demokrasi, dan gender.
Perbandingan Metodologi
Salah satu perbedaan utama antara Tafsir Al-Thabari dan tafsir kontemporer adalah pendekatan metodologis mereka. Al-Thabari menggunakan metode tafsir bil ma'thur, yang berarti ia mengandalkan hadis dan riwayat dari para sahabat dan tabi'in. Sementara itu, tafsir kontemporer cenderung menggunakan pendekatan tafsir bil ra'yi, yang memungkinkan penafsiran berdasarkan pendapat pribadi dan analisis kontekstual.
Perbandingan Isi dan Tema
Dalam hal isi dan tema, Tafsir Al-Thabari lebih berfokus pada aspek-aspek linguistik, sejarah, dan hukum Al-Qur'an. Sementara itu, tafsir kontemporer sering kali lebih berfokus pada isu-isu kontemporer dan relevan dengan masyarakat modern. Misalnya, tafsir kontemporer mungkin membahas bagaimana ajaran Al-Qur'an dapat diterapkan dalam konteks demokrasi modern atau hak asasi manusia.
Relevansi dan Penerapan
Meskipun Tafsir Al-Thabari dan tafsir kontemporer memiliki perbedaan yang signifikan, keduanya memiliki relevansi dan penerapan mereka sendiri. Tafsir Al-Thabari masih dihargai karena kekayaan dan kedalaman penafsirannya, serta keakuratan historisnya. Sementara itu, tafsir kontemporer penting karena relevansinya dengan isu-isu kontemporer dan kemampuannya untuk menjembatani gap antara ajaran Al-Qur'an dan realitas masyarakat modern.
Dalam kesimpulannya, baik Tafsir Al-Thabari maupun tafsir kontemporer memiliki nilai dan kegunaan mereka sendiri dalam memahami dan menjelaskan Al-Qur'an. Meskipun mereka mungkin berbeda dalam pendekatan dan fokus mereka, keduanya berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas dan lebih mendalam tentang kitab suci Islam.